Berbeda, Tapi Beribadah Bersama

Share:


Kau tau Masjid Istiqlal? Kau tau gereja Katedral? Tempat beribadah umat muslim dan kristiani yang jaraknya saling berdekatan, bahkan berhadapan.
***

Hari itu, aku dan anggita berkunjung ke kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Aku ingat saat itu bulan ramadhan tahun 2014 dan aku tengah berpuasa. Aku menemani teman dekatku ini untuk memenuhi panggilan interview kerja disalah satu toko percetakan yang ada di Menteng Central.


Setelah dia selesai dengan interview-nya, aku mengajaknya untuk singgah di Taman Menteng yang berada tepat di sebrang Menteng Central. Kemudian mengajaknya lagi ke Taman Suropati yang masih berada di daerah Menteng juga. Karena cuaca yang terasa sangat panas, aku pikir tidak ada salahnya kalau ngadem dan bernasis ria dulu di taman yang indah dan nyaman ini. Hehee....

Ohya, bagiku saat berpuasa bukanlah halangan untuk membatasi suatu kegiatan. Termasuk yang aku lakukan ini, menemani anggita dan jalan-jalan ditengah teriknya matahari ketika yang lain lebih memilih tidur saja di rumah. Hahahaa....

Setelah puas bermain-main di taman, rasanya nanggung sekali kalau langsung pulang kerumah sekarang. Jam baru pukul 2:30 siang, aku inginnya pas pulang, sampai dirumah sudah azan magrib dan berbuka puasa. :D

Aku dan dia pun berdiskusi, "Mau kemana lagi, kita?" Dan akhirnya kami memutuskan untuk berkunjung ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Aku ingin melaksanakan sholat disana. Kebetulan aku belum pernah mengunjungi masjid terbesar ini, dan Anggita belum pernah juga berdoa di Gereja Katedral.
Ahh, orang Jakarta macam apa kami ini.

Sebenarnya aku tidak mengetahui jalan menuju kesana, begitupun anggita, tapi tak apalah, banyak orang yang bisa kami tanyakan. Dan dengan bermodalkan tanya-jawab, kami pun sampai ditempat tujuan ketika waktu sudah memasuki sholat ashar.
***

"Nanti kita ketemu disini lagi, ya."
"Yaudah, oke!"

Aku dan dia berdiri diantara Masjid dan Gereja. Masjid yang berada disebelah kananku, sedang gereja tepat disebelah kiriku.
Setelah percakapan itu, aku dan dia berpisah, berjalan perlahan kemudian menghilang menuju tempat kedamaian kita masing-masing.

Aku mulai memasuki lorong-lorong didalam masjid menuju tepat wudhu dan tempat sholat utama. Keadaan masjid ini lumayan ramai, aku jadi agak risih karena jalan sendiri.

Teringat beberapa menit yang lalu sebelum aku dan anggita berpisah. "Diantara Masjid dan Gereja." Ada sesuatu yang menyentuh perasaanku.
Terharu dan bahagia, mungkin itulah yang aku rasakan. Tidak menyangka, aku dan dia bisa datang kesini dengan tujuan yang sama, yaitu untuk beribadah.
Aku sangat bahagia, kalau biasanya ketika aku dan dia sedang jalan bersama, anggita menemaniku datang ke masjid kemudian menungguku saat aku sholat, tapi kali ini, aku beribadah, dia pun ikut beribadah juga..
***

Setelah aku selesai dengan 4 rakaatku, aku langsung bergegas keluar menuju pekarangan masjid. Sebenarnya masih ingin berlama-lama disini, tapi keadaannya ramai sekali. Aku tak suka itu.

Aku keluar pekarangaan masjid, kemudian menunggu Anggita disebuah halte yang aku lupa namanya. Yang pasti tepat diantara masjid dan gereja.

Beberapa saat menunggu, Anggita keluar dari gereja dan segera menghampiriku. Kemudian kami langsung bergegas menuju stasiun untuk segera pulang. Di perjalanan, kami saling bercerita tentang masjid dan gereja yang kami kunjungi tadi. Saling bertanya pula, Tadi bagaimana di masjid?, Tadi bagaimana di gereja?
Ahh, indah sekali ini..

Sebenarnya kami memang berbeda. Tapi, apalah arti perbedaan itu karena "Persamaan" sudah menjadi pemenang.
Persamaan saling memahami satu sama lain.


Aku menganggap ini adalah kenangan yang sangat berharga. Ketika aku dan dia beribadah bersama, walau ditempat yang berbeda.
***


Anggita Tri Hermawati, gadis Katolik asal Yogyakarta yang lahir pada 22 Mei 1995. Tuhan mempertemukan kita lewat Facebook. Saling mengenal ketika duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, kemudian berteman hingga sekarang, dan selamanya. [Insha Allah]



By: Nurri~
Nurlianasyaf.com

48 comments:

  1. Bagus. Semoga ini bisa menjadi inspirasi buat yang lain. :)

    ReplyDelete
  2. keren...
    Ketika orang lain pada "bertengkar" soal toleransi, hal sederhana seperti ini justru tidak pernah kami dan mereka rasakan. Luar biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehhe...
      Terima kasih.
      Semoga tidak akan ada lagi pertengkarang toleransi.

      Delete
  3. Suka sama artikel ini dehhh, intinya perbedaan yang menyatukan kita yaa mbak! Semoga langgeng persahabatan kalian..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihii.. Terima kasih.
      Perbedaan bukanlah sebuah halangan.
      Amin. :)

      Delete
  4. suatu bukti perbedaan yang disikapi dengan toleransi akan mewujudkan kerukunan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saling pengertian menjadi hal utama dalam sebuah hubungan.

      Delete
  5. Semoga persahabatan Mbak berlangsung dalam waktu yang lama. Amin!

    ReplyDelete
  6. "Bagiku agamaku, dan bagimu agamamu" urusan agama memang terletak di hati masing2, gak boleh saling mengganggu. memang seharusnya toleransi seperti kalian. Urusan dengan Tuhan oke, urusan dengan sesama manusia pun oke. semoga awet ya... inspiring.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihiii... Iya {}
      Terima kasih mba ayu :)

      Delete
  7. Rasanya adem kalo liat 2 perbedaan yang bisa bersatu kayak gini. Emang harusnya gitu sih, menghargai perbedaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheh, iyaya...
      Aku benci pertengkaran. Aku cinta kedamaian :)

      Delete
  8. wah,seru ya ketemu di fb sejak smp :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaha...
      Itu gak ketemu di FB, mas!
      Kami bertemu di SMP yang sama :)

      Delete
  9. wow... keren banget, coba aja kalau semauanya bisa saling ngerti seperti itu, hmm damainya hidup ini...........

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyayaa....
      Menumbuhkan rasa saling mengerti dan tidak melibatkan perbedaan itu memang sangat penting!

      Delete
  10. waah keren mbak bisa saling menghargai " jangan jadikan perbedaan untuk batasan saling mengenal" :)

    ReplyDelete
  11. Replies
    1. Maka perbedaan tidak menjadi halangan :)

      Delete
  12. Beribadah bersama, di tempat berbeda. Intinya masing-masing dapat beribadah sesuai dengan keyakinan masing2 dengan baik ya, Mbak.

    ReplyDelete
  13. Nah ia bener, agama jangan sampai mencerai-beraikan manusia karena sesungguhnya Tuhan itu satu dan kita semua adalah ciptaannya ^^

    ReplyDelete
  14. Adem bacanya, Nur. Saling menjaga dan menghargai. Persahabatan kalian indah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insha allah akan tetap terjaga hingga akhir napas di dunia. Hihii

      Delete
  15. nah yang terpenting bisa saling menghargai :)

    ReplyDelete
  16. Gue jadi kangen temen SMP gue yang non muslim. :))

    Di mana dia mau nungguin gue yang Jumatan waktu itu pas mau pulang bareng. Aaahh. :')

    Oiya, cuma mau bilang, ternyata dia sama gue umurnya beda 2 hari. Halah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duuuhh, gue ngena gitulah kalo bahasanya udah "rela nungguin" buat ibadah.
      Trus sekarang gimana? Masih deket?

      Delete
  17. Mba kalo saya mau nikah sama cewe yang beda agama gimana menurut mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan yang sulit, ya. Hehhe
      Perbedaan itu menyenangkan, namun ada hal yang gak bisa disatukan.
      Tapi kembali lagi pada individunya. :)

      Delete
  18. Postingan yang menyentuh, dimana perbedaan agama (yang biasanya jadi sesuatu yang krusial) ga menghalangi untuk tetep menjalin persahabatan. Ah, coba semua orang bisa kayak begini ya, pasti negara ini rukun serukun-rukunnya hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahagia dan pasti ngerasa damai banget kalau semua warganya rukun begitu ya. Semoga ya mereka pada sadar. Hehe

      Delete
  19. Keren memiliki teman dekat yang berbeda keyakinan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga bisa menemukan seseorang sperrti itu juga

      Delete
  20. Semoga langgeng ya persahabatannya :)
    Perbedaan bukan hambatan kok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, betul.
      Perbedaan itu, membuat kita semakin beragam

      Delete
  21. begini seharusnya kita, tidak ada yang perlu diperdebatkan, masing2 menghormati satu sama lain. Sangat bisa dijadikan sebagai contoh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin,
      Semoga mereka yang masih memandang sinis perbedaan bisa sadar yaa

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^