Pencerahan Mengelola Keuangan

Share:
Kalau bicara soal keuangan, aku termasuk orang yang pengeluarannya lebih besar dari penghasilan. Lah, gimana bisa? Ya, gitu deh. Jadinya suka pusing sendiri. Padahal udah diatur buat ini buat itu, tapi ternyata tetap aja berantakan. Ahh, itu mah emang lo gak bisa ngaturnya. Hmm... Iya juga sih. Hahha...

*** 

Ketika mengetahui adanya acara dari Sun Life Financial yang bertema "Bijak Mengelola Keuangan" bersama Safir Senduk dari komunitas blogger yang aku ikuti,  hatiku langsung tergerak untuk ikut serta dalam acara itu. Kali aja kan dengan mengikuti seminar dari perancana keuangan aku jadi dapat pencerahan supaya bisa mengelola keuangan dengan baik, batinku.  Dan alhamdulillah, hari Sabtu, 1 Agustus 2015, aku mendapat kesempatan langka itu.

Ada kebahagiaan tersendiri ketika menghadiri seminar yang diadakan oleh Sun Life Financial di Cafe XXI, Plaza Indonesia, Jakarta. Dalam acara ini, aku dan peserta lainnya akan mendapat "pencerahan" bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dari Pak Safir Senduk.

Hari itu, acara dimulai sekitar pukul 12:45 WIB dengan sesi pertama pengenalan Sun Life Financial.


Apa itu Sun Life Financial?

Singkatnya, Sun Life Financial adalah salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang memanajemen kekayaan dan perlindungan serta layanan kepada nasabah individu maupun korporasi. Berdiri di Indonesia sejak tahun 1995 dengan program asuransi yang lengkap yang terpercaya. Pengelola kekayaan dan termasuk Asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan dan perencanaa hari tua.
Sun Life Financial ini memiliki Visi dan Misi yang sangat bagus, Visinya sebagai pemimpin internasional dalam asuransi dan wealth managemen. Sedangkan Misinya adalah membantu nasabah mencapai kesejahteraan melalui kemampuan finansialnya.

Selesai pengenalan Sun Life Financial, acara dilanjut seminar bersama Safir Senduk.
Nahh, inilah yang paling ditunggu-tunggu para peserta.


Siapa Safir Senduk?

Safir Senduk adalah seorang perencana keuangan yang menempuh pendidikan di STIE IBMI Jakarta yang memiliki Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk dan Rekan. Biro tersebut memiliki misi untuk memberikan edukasi tentang keuangan keluarga pada masyarakat dan membantu mereka dalam perencanaan keuangan.

Safir Senduk telah menjadi pembicara diratusan seminar dan pelatihan tentang keuangan dan menjadi perencana keuangan Indonesia yang berbicara di Hong Kong dan Amerika Serikat. Beliau juga telah menerbitkan 10 judul buku yang salah satunya berjudul "Siapa Bilang jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?" yang menjadi best seller dan telah dicetak ulang sebanyak 17x dalam waktu 2 tahun.

Wow banget, kan??? Keren banget Pak Safir ini! :D

Setelah memerkenalkan diri, Pak Safir Senduk mulai mempresentasikan materi yang akan dia berikan.

Sebuah pertanyaan singkat mengawali seminar siang ini.

"Siapa yang Paling Kaya? Karyawan, Profesional atau Pengusaha?"

Nah, Sebelum menjawab, kami diberi penjelasan apa itu Karyawan, Profesional dan Pengusaha.

Karyawan adalah seorang yang bekerja di dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan yang mendapat penghasilan sebulan sekali.

Profesional adalah seseorang yang memberikan jasanya. Semakin banyak orang yang meminta jasanya, semakin banyak pula penghasilannya.

Pengusaha adalah seseorang yang memiliki bisnis sendiri dan pada umumnya memiliki tim untuk membantu menjalankan usaha tersebut. Penghasilan prngusaha didapat dari pembagian laba bisnisnya.

Jadi, siapa yang paling kaya (?)
Menurutmu siapa?


Peserta yang hadir diam sejenak. Sesaat kemudian, mereka mencetuskan pilihannya.
Ada yang memilih Pengusaha. Ada juga yang memilih Profesional. Kalau aku, memilih Pengusahalah yang paling kaya.

Namun ternyata, tak satupunsatupun peserta menjawab dengan benar. Orang yang paling banyak investasinya adalah orang yang paling kaya.

Oke, jadi itu adalah Pertanyaan yang jawabannya tidak ada dalam pilihan. Hmm... Hahha

Pak Safir mengajarkan kita agar memiliki banyak investasi. Selain itu, kita juga harus memiliki usaha. Karena keduanya sama pentingnya dalam hidup kita. Anggaplah kita akan berperang, investasi adalah tameng, dan usaha kita adalah pedang/pisaunya. Jika pedang kita hilang dalam perang, kita masih punya tameng untuk bertahan.
Begitulah kiranya.

Apa yang Memengaruhi Kondisi Keuangan?

Ternyata, karakter kepribadian menjadi salah satu hal yang sangat memengaruhi keuangan. Karakter pribadi akan menentukan bagaimana kita mengelola keuangan. Termasuk bagaimana mengelola penghasilan, mengatur pengeluaran, memilih aset dan memilih investasi.

Karakter ditentukan oleh otak kita. Dalam otak, ada dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Apa perbedaan otak kiri dengan otak kanan?

Jika kamu adalah seorang yang sangat serius dan memerhitungkan segalanya, maka kamu adalah seseorang dengan kepribadian yang dominan ke otak kiri. Dan jika kamu adalah seorang yang santai dan senang hiburan atau liburan, maka kamu kepribadian yang dominan otak kanan.

Seseorang dengan kepribadian yang dominan otak kiri umumnya serius, menyukai matematika, menulis, berbicara, suka menganalisa, obyektifitas, selalu menggunakan logika dan memiliki banyak pertimbangan. Sedangkan seseorang dengan kepribadian yang dominan otak kanan biasanya menyukai musik dan selera seni, subyektifitas, suka berimajinasi, kreatif, penyatu, humoris, menyukai hiburan dan bentuk 3 dimensi,

Siapa yang paling baik? Orang yang dominan otak kanan atau otak kiri?

Dalam mengatur keuangan, Pak Safir menjelaskan kalau otak kanan dan kiri harus bekerja seimbang. Kalau tidak, keuanganpun akan berantakan.

Menjalani kehidupan ini, kita memang harus serius dan memikirkan segalanya. Terutama dalam keuangan. Kita harus memerhitungkan segalanya agar kita tak salah melangkah. Semisal kita ingin mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Tentu kita akan memikirkan apa kegunaannya dan berapa harganya agar barang yang kita beli bisa berfungsi dengan baik dan tidak menghabiskan uang dengan percuma (pekerjaan otak kiri).  Tetapi, kita tak boleh terfokus atau hanya memikirkan barang yang kita kebutuhan. Sesekali, kita juga harus mengeluarkan uang kita untuk santai, bersenang-senang dan liburan (pekerjaan otak kanan). Agar tidak terlalu terjebak dalam problema hidup.
Sersan, serius tapi santai~
Memerhitungkan segalanya tapi tidak terjebak dalam masalah.


Selanjutnya, jika kepribadianmu sudah baik, otak kiri dan kananmu sudah seimbang, langkah selanjutnya adalah Mengelola CashFlow atau arus keluar masuk uang dari penghasilan yang kita dapatkan.


Berikut tiga cara mengatur CashFlow:

1. Memiliki Investasi Sebanyak Mungkin.

Seperti yang disebutkan diatas, Orang yang paling kaya adalah orang yang paling banyak investasinya. Maka, gunakan uang/kekayaan anda untuk berinventasi sebanyak mungkin. 
Apa itu investasi? Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.

Cara untuk berinvestasi
• Mempunyai Saham.  Dengan mempunyai saham, itu sama seperti memiliki sebuah perusahaan. Kita bisa menjadikan saham ini sebagai investasi untuk masa depan.

• Manajer Investasi. Jika sudah memiliki saham atau tidak nyaman dengan jual-beli saham, kita bisa menggunakan manajer investasi untuk mengelola kekayaan kita dan mendapat keuntungan yang besar dikemudian hari. Tapi hati-hati dengan manajer investasi. Jangan terjebak di investasi bodong yang mempunyai ciri-ciri:
  1. Menjanjikan bunga yang sangat tinggi. Biasanya iming-iming ini sangat memikat para investor.
  2. Memberi cash back bulanan. Umunya, cash back tidak diberi secara bulanan.
  3. Menjamin tidak akan rugi. Dalam dunia investasi, untung-rugi sudah menjadi hal wajar. Jadi tidak mungkin tidak ada kerugian dalam berinves.
  4. Mendapat bonus jika ada member baru,
  5. Skema investasi tidak masuk akal. Jika presentasi ada yang ganjil atau tidak masuk akal, maka patut dicurigai bahwa ini adalah manajer investasi bodong.

Investasi Properti. Kita bisa investasi properti seperti membeli rumah kemudian menyewakannya. Dengan begitu, kita akan mendapatkan keuntungan dari penyewa tersebut. Namun jangan memiliki properti jika tujuannya hanya untuk dijual dikemudian hari. Kenapa? Karena harganya bisa turun/menurun.


2. Siapkan Dana untuk Masa Depan. 

Memiliki masa depan yang bahagia dan indah adalah impian setiap orang. Maka dari itu, menyiapkan dana untuk masa depan adalah hal yang wajib kita lakukan. Untuk apa sajakah itu?

1. Pernikahan
Siapaun pasti menginginkan pesta pernikahan yang terbaik dan tak terlupakan. Zaman sekarang, biaya pesta pernikahan tidak membutuhkan uang yang sedikit. Minimal kita harus mempunyai uang atusan juta. Untuk itu, kita harus menyiapkannya sejak dini. Agar ketika jodoh datang, kita sudah siap lahir batin melangsungkan pesta pernikahan

2. Rumah dan isinya
Memiliki rumah sendiri dengan segala isinya pasti menjadi dambaan setiap orang. Karena dengan mempunyai rumah sendiri, kita tak perlu menyewa rumah orang lain dan membayar angsurannya. Maka dari itu, siapkan dana sejak dini untuk membeli rumah. Terutama bagi laki-laki. Karena kelak kamu akan berumah tangga dengan seseorang wanita yang kau cinta. Kalau gak punya rumah mau tinggal dimana? Masa ngontrak? Malu ah sama bapak mertua :p

3. Sekolah anak
Setelah menikah, akan ada keluarga baru yang hadir diantara kita. Yaitu anak. Titipan dari sang ilahi yang harus kita sayangi dengan sepenuh hati. Dengan bergantinya usia, seorang anak harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Maka dari itu, kita harus menyiapkan biaya untuk sekolah anak kelak. Agar dia mendapat pendidikan yang terbaik tanpa memberatkan kita.

4. Pensiun
Tak selamanya kita menjadi muda. Tak selamanya kita akan terus bekerja. Seiring bertambahnya usia, kita akan semakin menua. Tak sanggup lagi bekerja dan melakukan segala aktifitas seperti sedia kala. Lantas apa yang harus kita lakukan? Nikmatilah masa tua dengan penuh kebahagiaan tanpa harus bekerja dan memikirkan berbagai problema. Siapkanlah dana pensiun atau dana untuk hari tua. Agar masa tua kita tetap terjamin tanpa harus bekerja.


3. Mengatur pengeluaran.

Nah, Inilah yang sangat memengaruhi keuangan. Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, maka keuangan akan hancur berantakan. Maka dari itu kita harus benar-benar mengatur keuangan.

Bagaimana cara mengatur pengeluaran?

Pertama, ketahuilah dimana letak keborosan kita. Dan kurangilah pelan-pelan.
Jika kita boros dengan membeli makanan, maka kurangi dengan berdiet tidak memakan terlalu banyak makanan. Jika kita boros hangout bersama teman, maka cobalah luangkan waktumu di rumah saja. Manfaatkan warna kumpul bersama keluarga di rumah. Jadi kita tidak akan mengeluarkan uang banyak seperti saat hangout bersama teman. 

Kedua, Kendalikan keinginan.
Kita harus benar-benar mengendalikan hawa napsu. Jangan terlalu mengikuti keinginan hati.
INGAT!!! Kita mengeluarkan uang hanya untuk kebutuhan yang memang kita perlukan, bukan yang kita inginkan. Jangan mengikuti keinganan hati, karena keinginan hati tidak akan ada habisnya.
Cobalah hindari sesuatu yang bisa membuat keinginan tidak bisa dikendalikan. Misalnya keinginan belanja selalu muncul ketika ada discount besar-besaran, maka hindarilah pusat pelanjaan yang bisa membuat kita KHILAF.

Ketiga, Lakukan prioritas pada pengeluaran.
Bagaimana caranya? Pak Safir senduk memberikan presentase untuk mengatur keuangan seperti berikut:

1. 30% dari income untuk membayar cicilan hutang terlebih dahulu atau 40% jika ada cicilan rumah.
2. 10% dari income untuk tabungan dan investasi.
3. 50% dari income untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan, liburan, dan kebutuhan lainnya.


Dan selanjutnya adalah menggunakan Asuransi.

Apa itu Asuransi?
Asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak terduga.

Salah satu contohnya adalah asuransi jiwa di Sun Life. Dengan mendaftarkan jiwa dan membayar iuran yang telah ditetapkan, Sun Life akan bertanggung jawab menanggulangi risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. 
Jika seseorang itu sakit, ia tak perlu mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit dan sebagainya. Sun Life-lah yang akan bertanggung jawab membayar rumah sakit tersebut. Jadi, kita tak perlu mengeluarkan biaya untuk pengobatan yang bisa mencapai jutaan rupiah. Di sinilah peran Asuransi yang sangat kita butuhkan.
Begitupula dengan asuransi kekayaan atau kerusakan. 

Bagi sahabat muslim, tidak usah khawatir dengan asuransi di Sun Life, karena Sun Life mempunyai program Syariah yang sesuai dengan ketentuan Islam.


Lalu sekarang gimana lagi?
Jika kita sudah melakukan cara-cara mengelola keuangan ini dengan bijak, mengatur CashFlow, mempunyai banyak investasi, mempunyai dana untuk masa depan dan bisa mengatur pengeluaran, Insha Allah, Hidup Bahagia, Masa Depan cerah...

Ohiya, satu lagi tambahan dari saya. Jangan lupa sisihkan uang kita untuk beramal. Karena dengan beramal, hidup menjadi lebih indah dan berkah. Hihihiii ^,^


Akhir postingan, saya ucapkan terima kasih kepada Sun Life Financial dan Pak Safir Senduk karena sudah berbaik hati mengajarkan blogger untuk bijak dalam mengelola keuangan :)

Safir Senduk

YUK KELOLA KEUANGAN DENGAN BIJAK!!!

9 comments:

  1. Penulisan lu makin baik, Nur. Lama nggak mampir nih. Hehehe. Bener, yang paling kaya emang orang yang suka investasi. Aturan gue ikut nih, sayang ada perkuliahan. Semoga lain kali bisa ikutan acara-acara begini. :))

    Btw, "Dan jika kamu adalah seorang yang santai dan senang hiburan atau liburan, maka kamu kepribadian yang dominan otak kiri." Kok ini kiri lagi? Seharusnya kanan dong. *ceritanya gue seorang editor*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wihhh, Yoga keren!
      Makasih, Yog.

      Typo everywhare, insha Allah cepat di revisi :D

      Delete
  2. Wiiiih...sudah berdomain yak lama tak berkunjung kesini. Ayooo atur keuangan masing", jangan lupa bahagia untuk traveling *eh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah :D
      Iya, nih. Harus ikuti cara dari Pak Safir biar bisa travelling :D

      Delete
  3. dulu pas masih kerja selalu menerapkan sistem nabung dulu baru jajan, jadi harus ada uang tabungan pasti. tiap bulan selalu menyediakan uang untuk kebutuhan sehari2 ples lain2. dan alhamdulillah tabungan ngumpul bisa buat kawin, skrng mah tinggal minta suami :p

    ReplyDelete
  4. Duuhhh...gue umur segini baru kepikiran buat invest. Telat ga ya? =(

    ReplyDelete
  5. Haduh haduh saya juga sering kebablasan uang suka habis gitu aja padahal kebutuhan udah terpenuhi yang belum bisa nahan itu belanja sih kalau aku x__x tapi alhamdulillah sekarang bisa nabung dari sebagian hasil kerja kerasku \=d/

    ReplyDelete
  6. syukur saya sudah memulainya, walau status sebagai karyawan. Ada dana pensiun, investasi tanah dan rumah, tapi pengen coba yang saham. Kalau ada saham syariah, sayang kalau uangnya ditabung saja.
    sementara asuransi saya belum punya, masih ragu2 pakai asuransi

    ReplyDelete
  7. Sama kayak aku mbak, pengeluarannya kebanyakan lebih gede dari gaji, jadinya ya gitu deh,,, emang penting ya belajar manajemen keuangan agar gaji gak salalu habis tiap akhir bulan, :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^