Sepenggal Cerita di Singapura

Share:

Semenjak menginjakan kaki di sini, aku seperti mendapat kehidupan baru. Hidup di kota orang dan berbahasa asing. Tanpa Ibu, Bapak, Kakak, Adik, Bibi, Mamang, Sepupu dan tentu tanpa tetangga-tetangga usil yang suka ngumpul di gang depan rumah. Alhamdulillah. Aku sangat mensyukuri itu. Jauh dari kumpulan tetangga rumah menjadi suatu kesenangan bagiku. Hahaha... Tapi tidak dengan keluarga. Aku sangat sedih jauh dari mereka. Kalau bisa, akan aku ajak mereka semua ke sini. Merasakan damainya negeri Singapura.

"Hah? Singapura? Ngapain Lo di sana?"

Tenang, jangan kaget gitu! Aku bukan lagi lari dari Jakarta karena udah 3 tahun jomblo dan belum menemukan pacar idaman (read: Jodoh).  BUKAN.. Sungguh bukan itu.. Aku hanya sedang menjalankan tugas negara yang sedang diamanahkan padaku. Iya, sebut saja begitu. Hahah
***

Rabu, 18 Febuari 2014. Setelah pesawat Singapore Airlines yang aku tumpangi dari Jakarta mendarat di Changi Airport, aku melanjutkan perjalanan dari Changi Airport menuju Mount Elizabeth Link menggunakan taxi. Di Jl. Mount Elizabeth Link, ada sebuah hotel berbintang 4 bernama "York Hotel" yang menjadi tempat tinggalku selama berada di Singapura.

York Hotel Singapore dari sisi jalan.
Dalam perjalanan menuju hotel, aku sudah mendapat kesan yang baik tentang singapura. Di sini tidak ada kemacetan panjang. Tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Tidak ada pejalan kaki yang jalan sembarangan. Tidak ada sampah-sampai berserakan dan tidak ada noda coretan-coretan nakal yang biasanya dilakukan orang iseng yang tak bertanggung jawab.  Di sini, aku merasakan kedamaian yang teramat sangat. Jauh dari kepenatan.

Hari pertama di sini, aku langsung diajak mengunjungi Mall Paragon yang berada tidak jauh dari hotel. Pintu utama Mall ini tertelak di jalan Orchard Road. Sedangkan pintu belakangnya berada di Jalan MT Elizabeth. Kalau jalan dari hotel, aku biasa masuk dari pintu belakang mall. Tepat di depan pintu belakang mall ini, berdiri bangunan rumah sakit Mount Elizabeth yang cukup terkenal di Indonesia. Rumah sakit yang menjadi tempat di mana Alm. Olga Syahputra menjalani perawatan. :D


Bosku bilang, di Mall Paragon ini, aku bisa mendapatkan apa yang aku butuhkan. Mulai dari makanan, obat-obatan, sampai perlengkapan hidup lainnya. Beliau mengajakku ke sini supaya aku tidak kebingungan jika ingin membeli sesuatu. Maklumlah, pertama kalinya datang di negeri orang. Hahaa

Setelah hari pertama berlalu, Paragon menjadi mall yang sering aku kunjungi. Biasanya aku membeli makanan di sini kalau bosan dengan menu makanan di hotel. Di mall ini ada banyak sekali restoran. Banyak menu makanan dari banyak negara. Di antaranya ada restoran Thailand, Indonesia, Jepang, Korea, Cina, India dan lainnya. Biasanya, aku  memilih menu jepang (halal) kalau di Paragon ini. Gak berani coba-coba makan luar selain jepang. Takut gak cocok dan aku juga gak mengerti makanan tersebut. Hahahaha....

Makan Hotel yang enak banget tapi bikin bosen juga kalau setiap hari :D
Bihun Goreng dengan udang, kangkung dan cumi
Nasi Goreng Istimewa dengan sate ayam, acar dan telu serta kerupuk.
Sereal gandung yang dinikmati saat breakfast
Tempat yang sering aku kunjungi saat di Mall Paragon untuk membeli makan adalah Ya Kun Kaya Toast, Din Tai Fung, ToriQ, Toast Box, Supermarket, dan sebagian lagi aku lupa namanya.

Makanan Jepang di ToriQ
Teh Tarik atau Tea With Milk favorite di Singapura
Ohiya, aku tidak membeli makanan untukku di Din Tai Fung, ya. Karena makanan di sana gak halal. Biasanya aku membeli makanan di sana untuk bosku. Tapi pernah juga aku makan nasi goreng di Sushi Tei, restoran jepang yang tidak halal. Waktu itu aku dan kedua bosku sedang berkunjung ke mall ini, dan ternyata kami mengunjungi Sushi Tei untuk makan siang. Dan akhirnya aku terpaksa menyantap makanan yang tidak halal. Huhu...

Selain Mall Pargon, Mall Far East Plaza dan Lucky Plaza juga menjadi sasaran empuk untuk aku menyambung hidup. #Eaaa... Di Far East Plaza dan Lucky banyak menjual makanan halal dan makanannya juga tidak jauh dari menu indonesia. Orang-orang di sini juga banyak yang bisa bahasa Melayu. Aku lebih suka datang ke sini.

Di Lucky Plaza, ada dua rumah makan yang sering aku kunjungi. yaitu restoran Ayam Penyek Ria dan Warung Makan Soto Surabaya. Di sana juga banyak toko yang menjual berbagai cemilan. Di sana aku terhipnotis oleh marshmallow. Tapi sesudah makan itu, aku jadi batuk. *sedih.

Ayam Penyet Ria yang ada di Lucky Plaza
Soto Surabaya
Marshmallows yang bikin  aku jadi batuk. Wkwwk
Kalau di Far East Plaza, aku menemukan sebuah restoran makan sederhana bernama Puncak, Best Halal Muslim Food. Yaps, semua makanan di sana halal. Penjualnya juga terlihat seperti orang melayu, tapi agak kecina-cinaan gitu. Di tempat ini menjual banyak makanan dan segala jenis minuman. Ketika berkunjung ke sana, aku memesan sebuah mie dengan sepotong ayam dan minuman teh tarik panas.

Di Far East Plaza juga ada sebuah mini market yang menjual produk-produk korea. Aku pernah mengunjunginya sekali. Di sana aku membeli permen jelly yang rasanya masih kebayang enak sampai sekarang.
*FYI: aku lagi ngidam berat sama permen jelly itu. Tapi gak tau kalau di Jakarta belinya dimana. Wkwkw
Rasanya luar biasanya enaknya
Permen Jelly yang lagi aku rindukan
Es Krim Goreng rasa cokelat yang nikmat di Far East Plaza
Aku melewati hari-hariku di sini dengan perasaan ya alhmdulillah bahagia. Hahah... Tidak banyak yang aku lakukan. Aku lebih banyak di hotel. Aktivitasku hanya makan - tidur - main HP. Enak, ya? Hahhaa... Kalau keluar hotel hanya pergi membeli makanan atau ikut bosku mengunjungi suatu tempat. Udah gitu aja.

Kenapa gak jalan-jalan? Ahh, tujuanku ke sini memang bukan untuk jalan-jalan. Jadi, aku ragu kalau berlama-lama di luar untuk jalan-jalan. Tapi kalau ada waktu, aku menyempatkan diri menikmati damainya Orchard. Hihii..

Ketika jalan pagi di  Orchard Road.









Saat weekend di taman belakang Mall Paragon
Jomblo? Gak usah khawatir. Ada burung-burung  yang setia menemani. Wkwkw...
Pernah suatu malam, aku mengunjungi Far East Plaza sendirian untuk membeli makan. Dan aku juga malam di sana. Itu tuh yang ke Resto Puncak. Hehe...
Setelah selesai makan, aku memberanikan diri jalan-jalan di sekitar mall. Jalan tanpa tujuan mengikuti kemana arah kaki melangkah hingga akhirnya sampai di Orchard Road. Saat menelusuri jalan di bawah lampu remang, aku menemukan banyak pedagang es krim di sekitar mall. Dan pedagang es krim ini ramai oleh pembeli. Es krim ini dinamakan es krim 1 dolar. Aku jadi teringat ucapan saudaraku bilang, "Belum ke Singapura kalau belum nyobain es krim 1 dolar." Hahah :D

Biar kekinian, aku membeli es krim itu. Eh, pada dasarnya aku emang suka es krim, sih. Jadi mustahil kalau gak kegoda es krim ini. Hehhe

Menikmati malam di Orchard Road dengan es krim satu dolar







Gemerlap malam di Orchad Road begitu membahagian. Walaupun jalan sendirian, aku tetap merasa aman dan nyaman. Tentunya tidak merasa kesepian. Huahaha... Aku tidak pernah merasa sebahagia ini ketika jalan-jalan di Jakarta. Ya, hawanya beda banget deh pokoknya.

Di sini, aku sering jalan sendirian dan lebih senang berjalan kaki ketika mengunjungi suatu tempat. Karena masyarakat di sini juga pada umumnya lebih suka jalan kaki. Saat menyebrang pun, kami tidak usah khawatir. Karena pengendara di sini sudah PEKA. Tanpa melambaikan tangan (kode ingin menyebrang jalan), si pengendara akan berhentikan kendaraannya dan mempersilakan kami menyebrang. Kalau di Jakarta gimana? No comment, deh. wkwkwk

Ehtapi tenang, aku tetap cinta Indonesia, kok! :p
Aku menulis ini (mengabadikan kenangan) karena entah kenapa sedang merindukan Singapura. Sungguh merindukan bagaimana tenangnya Orchard Road, Es krim satu dolar, nasi goreng istimewa, permen jelly, gandum susu, bihun goreng, teh tarik, es krim goreng, soto, ayam penyek, manisnya melon, dan semuanya yang pernah aku rasakan di Singapura. 
Kapan ya bisa berkunjung ke sana lagi? Semoga secepatnya! Aamiin.... :v

Eiya... Kenapa aku bisa sampai di singapura? Bisa kalian baca di Aku dan Cerita Kemarin




Salam sayang, 

Nurri

16 comments:

  1. cie yang abis dari singa ... mana oleh olehnya buatku haha

    ReplyDelete
  2. Itu oleh-olehnya. Berupa foto aja, ya. Hahha :p

    ReplyDelete
  3. Foto makananya harus sebanyak itu, Nuy? Bikin baper yang membawa laper, deh. :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, gpp..
      Dibuang sayang, disimpan di HP doang juga percuma kan :p

      Delete
  4. itu eskrim satu dolar disini juga mulai ada di mall mall gitu .. enak banget .. gatau kalau rasa asli dari sananya sih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, di sini sekarang banyak yang jual es krim satu dolar. Tapi aku beum pernah beli, jadi belum bedain rasanya :D

      Delete
  5. Aku mampir ke rumah tetangga aja jarang, apalagi ke negri tetangga :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan, Mas.. Jangan....
      Kalau mampir ke tetangga nanti kamu bisa............... *sinyal ilang

      Delete
  6. nggak cobain nasi lemak atau mie laksa singapura? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau nasi lemak nyobain, Mas... Nasinya tuh kek dicampur santan gitu, ya? Rasa enak. Tapi aku gak suka sama ayamnya. Klau mie laksa gak nyobain. Hihihihi

      Delete
  7. pantes aja banyak orang indonesia hilir mudik dan betah tinggal di negeri singa :) hihihi moga aja Indonesia kedepannya bisa jauh lebih baik dari negara-negara tetangga, meskipun akhir akhir ini miris banget keadaanya.

    ReplyDelete
  8. Enak banget sih kalo bisa jalan-jalan ke Singa, cuman ya itu duitnya belum ada buat kesana, masih nabung dulu,,, nanti lah kesana sekalian sama (calon) istri,, hehe

    ReplyDelete
  9. akkkkk senengnya bisa bistrip ke singapurr..
    dulu pas kerja di samsung nunggu banget kebagian bistrip ke korsel, tapi yaaa apa daya belum ada project hehe

    ReplyDelete
  10. Enak banget ya bisa jalan2 terus.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^