Tentang Kanan yang Lebih Baik dari Kiri

Share:
Lepas Magrib di Locadeco Kemang, Jakarta Selatan. Waktu menunjuk pukul 18:15 WIB. Ini adalah saat untuk umat muslim melaksanakan sholat Magrib. Azan telah berkumandang sekitar 20 menit yang lalu. Hari itu Minggu, 7 Agustus 2016. Aku menikmati weekend di tempat ini dengan aktivitas yang berbeda dari biasanya.

Laki-laki paruh baya yang tengah menunggu istrinya sholat itu duduk di sampingku dengan jarak sekitar 3 langkah kaki orang dewasa. Dia memecah keheningan magrib di depan sebuah ruangan kecil yang kami sebut "musholah". Ya, di sini memang hanya ada kami berdua.


"Maaf nih, Mbak. Kalau sunnah nabi itu, kalau apa-apa dimulai dari yang kanan. Kayak pake celana, pake sepatu~"

Aku melonggo. Meyakinkan diri bahwa laki-laki itu memang berbicara denganku. Ini kenapa? Pasti bukan tanpa alasan dia mengucap demikian, batinku tak diam..

Seketika mata langsung melirik ke bawah dan melihat................ Iya, ada kaki kiriku yang sudah dibalut kaos kaki dengan sepatu, dan kedua tangan tengah sibuk mengikat tali sepatu itu. Sedang kaki sebelah kananku masih "telanjang" tanpa kaos kaki dan sepatu. Iya. Dia seolah sedang mengingatkanku bahwa seharusnya, kaki kananku yang sudah terbalut sepatu.

Aku pun sadar.

"Ohiya, maaf, Pak.. Terima kasih sudah mengingatkan." jawabku sambil tersenyum malu.

"Iya, kan enak kalau ikutin sunnah nabi tuh, Mbak. Bukan apa-apa, kan memang kanan itu lebih baik daripada kiri." lanjut lelaki itu.

Karena sudah terlanjur basah, aku melanjutkan ritual ikat tali sepatu kiri itu. Lalu mulai memakaikan kaos kaki dan sepatu di kaki kanan hingga kedua kaki sudah berbalut rapi.

"Iya nih, Pak. Saya masih suka cuek kalau memulai sesuatu. Kadang dari kanan, kadang kiri. Next selalu dibiasakan memulai sesuatu dari kanan deh, Pak." ucapku sebelum berlalu meninggalkan tempat itu.
***
Ahiya. Memang sering kali kita melupakan hal-hal sederhana yang seharusnya sudah tertanam dalam diri kita. Teringat kembali nasihat Ibu yang sering mengingatkanku untuk selalu menggunakan kanan sebagai awalan. Apalagi kalau ngambil makanan dan minuman. "Pake tangan kanan, dong!"


Selain disebut-sebut lebih baik, tangan kanan juga mencerminkan sebuah kesopanan. Aku jadi ingat kejadian masa kecil waktu lagi beli jajan di dekat rumah Mbah. Waktu itu aku mengambil uang kembalian yang diberikan pemilik warung dengan tangan kiri. Dengan tampang jutek, pemilik warung itu menatapku dan tidak memberikan uang itu. Aku diam. Lalu dia berkata, "Ambilnya pake tangan bagus, dong." Kalau inget moment ini, rasanya pengen ngakak sendiri. Huahahah...
Tapi jujur sih, sebenarnya aku masih belum paham kenapa Kanan lebih baik dari kiri. :/

Sebuah aturan-aturan juga banyak yang memerintahkan kita untuk mendahulukan kanan daripada kiri. Contoh sederhananya ketika saat mau masuk kamar mandi. Langkah kaki saat memasuki kamar mandi disunnahkan dengan kaki kanan. Namun saat keluar kamar mandi, kaki kiri yang didahulukan.

Banyak tau kalau kanan lebih baik dari kiri, tapi gak bisa dipungkiri kalau kita masih sering mengabaikannya. Dan percayalah, ditegur oranglain yang mengingatkan kita tentang kebaikan adalah sebuah kebahagiaan. Jujur saja, masih sering terniang ucapan Bapak itu yang akhirnya bisa membuatku memulai segala sesuatu hampir dari atau dengan kanan. 

Mari perbaiki diri!!

7 comments:

  1. Sama nih, kadang suka lupa kalau pasang kaos kaki atau sepatu. Apalagi kalau k kamar mandi dan lagi kebelet, hilang smua ajaran kanan kiriny, hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mesti lebih sering diinget lagi ya, Kak. Hehheh

      Delete
  2. Aku juga masih belajar mengingatkan diri sendiri soal kanan dan kiri ini. Jangan lupa, kalau lepas sepatu justru dari kiri dulu. Memang akan lebih baik ketika mengikuti sunnah Rasul.
    Yang paling berat? Buat aku ngebiasain makan dan minum duduk. Kadang kalau ga tahan haus di mall celingak celinguk ga nemu tempat duduk :(

    ReplyDelete
  3. Aku juga masih sering ngasal masalah kanan dan kiri kalau pakai apa apa. Huehehehe... Tapi kalau makan, mengambil dan enerima sesuatu sih memang dengan tangan kanan.

    ReplyDelete
  4. Thank you sharingnya mbaak 😊
    Harus membiasakan memang mbak agar jd terbiasa.. .saya juga sedang tahap membiasakan diri, termasuk saat memegang gelas untuk minum, tangan kanan dan duduk 😊

    ReplyDelete
  5. Kalo lagi inget, aku biasanya nerapin kanan-kiri itu. Misalnya, pake sepatu. Tapi kalau udah terlanjur kiri duluan, ngelanjut aja pake yang kanan. Ehehehe.

    ReplyDelete
  6. Entah mengapa saya sulit banget pakai sesuatu mulai kanan dulu.
    Terutama pakai celana dan kaos kaki atau sepati, dijamin saya kejungkal kalau kanan dulu 😂

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^