Obrolan bulan Ramadan yang paling berfaedah emang cuma ngomongin soal agama, ibadah dan Akhirat. Segala tausyiah keagamaan juga biasanya banyak disiarkan dimana-mana, apalagi menjelang magrib. Yang begini emang patut disyukuri. Jadi bisa mengingatkan kita untuk lebih dekat dengan sang Pencipta.
Selain sholat 5 waktu dan amalan-amalam sunnah, Salah satu ibadah yang lagi sering jadi perbincangan disekitarku adalah Ibadah Haji dan Umrah. Bulan Ramadan ini, banyak sekali teman dan sanak-saudara yang mau atau sudah berhaji dan umrah. Ini membuat perasaanku agak gimana gitu. Semacam ingin dan sadar bahwa ini adalah ibadah yang ingin dilakukan semua umat muslim. Iya, aku juga ingin bisa berhaji atau umrah.
Haji dan Umrah memang gak wajib dilaksanakan umat muslim. Hanya diperuntukkan bagi yang mampu saja. Nah kadang, kata Mampu ini yang membuatku berpikir bagaimana umat muslim bisa dikategorikan mampu atau tidak mampu. Karena dari yang aku lihat, meraka yang hidupnya terlihat biasa bahkan cenderung kurang mampu, ternyata bisa menunaikan ibadah haji atau umrah. Sedangkan mereka yang punya penghasilan atau gaji dari pekerjaan yang tetap, menganggap tidak bisa dan tidak mampu untuk melaksanakan ibadah terus. Jadi ini gimana deh?
Ngomongin soal Biaya Haji dan Umrah
Beberapa hari lalu, aku berkesempatan mengikuti acara Buka Puasa sambil bincang-bincang soal "Millenial Mampu Berhaji dan Umrah". Iya, di sini kami dapat pencerahan bahwa kita semua "sebenarnya" mampu untuk berhaji dan umrah jika benar-benar niat ingin melaksanakannya meskipun biaya emang gak sedikit.
Bersama Tour Travel Angkat Koper, kami diajak untuk mengetahui tentang ibadah haji dan Umrah, sekaligus berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah ini. Tapi sebelum lanjut bahas soal biaya, hal utama yang harus kita perhatikan adalah pilihlah Travel Agent yang benar-benar terpercaya. Jangan sampai jadi korban jemaah haji yang gak jadi berangkat, yak!
Secara umum, Haji dan Umrah itu berbeda, Kita bisa melihat perbedaannya dari Waktu dan Tempat pelaksanaannya. Umrah bisa dilakukan sewaktu-waktu (terserah yang kita mau) dan lokasinya hanya di Mekkah. Sedangkan Haji hanya bisa dilakukan daam rentang waktu 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah dan dilakukan sampai ke luar kota Mekkah.
Perbedaan waktu antara Berhaji dan Umrah ini juga memengaruhi pada kuota keberangkatan yang disediakan. Karena Umrah punya waktu yang "bebas", jadi gak ada kuota tertentu untuk keberangkatannya. Kita bisa berangkat sesuai yang kita mau.
Sedangkan kalau mau Berhaji, ada kuota dan antrian yang disetiap wilayah punya perbedaannya. Setelah daftar untuk berhaji, ada Antrian yang harus kita tunggu, yaitu mulai 16 - 23 tahun waktu untuk ONH regular. Karena waktu Berhaji itu terbatas dan sangat banyak peminatnya. Tapi kalau mau lebih cepat, kita bisa pilih ONH plus dengan waktu tunggu yang bisa lebih cepat. Bugdet dan waktu akan menyesuaikan nih.
Ngomongin soal biaya. Antara Berhaji dan Umrah pun ada perbedaannya. Biaya yang dibutuhkan untuk berangkat umrah itu dimulai sekitar Rp. 23.500.000 juta untuk "paket" yang biasa. Sedangkan biaya untuk berhaji, dimulai dari harga Rp. 45.000.0000. Dari biaya tersebut, itu udah mengakomodir transportasi, akomodasi, makanan dan kebutuhan pokok selama beribadah.
Nah, kan. Mayan banget yak. Harganya tembbus puluhan juga, itu untuk keberangkatan dan waktu regular. Kalau kita mau perjalanan ibadah yang lebih nyaman lagi, kita harus membutuhkan biaya yang lebih dari itu. Trus gimana ya supaya keinginan untuk beribadah ke Tanah Suci bisa terealisasikan?
Mewujudkan Keinginan Haji dan Umrah
Kembali pada pedoman "Ada Niat, Pasti ada Jalan.'' Yap, kalau kita emang udah niat dan bersungguh-sungguh ingin melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, pasti ada aja jalan dan rezeki yang Allah berikan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tidak ada yang tidak mampu. Yang ada hanyalah kita bisa, jika kita benar-benar ingin mewujudkannya.
"Millenial Mampu Berhaji dan Umrah" . Salah satu caranya adalah dengan perencanaan keuangan yang baik. Setelah bincang-bincang dengan Tour Travel Angkat Koper, ada Mbak N. Anie Puspitasari sebagai Chief Marketing Office dari Narada Asset Manajemen yang memberikan pencerahan soal keuangan nih.
Jika ingin berhaji, ada waktu tunggu yang harus kita ta'ati. Nah, di waktu tunggu ini bisa kita gunakan untuk menyiapkan budget selama perjalanan ibadah haji. Ya, meskipun sebenarnya seharusnya sudah menyiapkan budget dari jauh-jauh hari sebelum ingin berangkat haji juga sih.
Jika ingin berhaji, ada waktu tunggu yang harus kita ta'ati. Nah, di waktu tunggu ini bisa kita gunakan untuk menyiapkan budget selama perjalanan ibadah haji. Ya, meskipun sebenarnya seharusnya sudah menyiapkan budget dari jauh-jauh hari sebelum ingin berangkat haji juga sih.
Mbak Anie menyebutkan, agar tercapainya keinginan , terutama untuk beribadah Haji dan Umrah, kita harus mempersiapkannya dengan baik, salah satunya dengan perencanaan keuangan yang baik pula. Jangan boros-boros. Kelola keuangan sesuai porsinya. Jangan tergoda beli barang-barang yang gak penting. Apalagi sampai menumpuk utang sana-sini.
Demi keuangan yang lebih baik, kita bisa gunakan Rumus pengelolaan keuangan yang bisa kita terapkan dalam hidup kita yaitu dengan pembagian persenan dari jumlah penghasilan yang ada. Jadi nih:
- Gunakan 10% untuk sosial. Misal buat amal, untuk orangtua dan semacamnya.
- 20% untuk tabungan/investasi/asuransi. Nah, uang dari sini bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak atau mewujudkan cita-cita/keinginan.
- 30% untuk cicilan utang. Inget, ya. Kalau utang-utang jangan kebanyakan. Apalagi penggunaan creditcard.
- Nah, sisa 40% digunakan untuk konsumsi rumah tangga.
Jika kita ingin punya tabungan atau simpanan yang punya keuntungan yang lebih, kita bisa mencoba tabungan atau investasi dengan Reksadana. Nah, reksadana ini jadi salah satu investasi yang banyak dilirik orang. Gak perlu biaya atau setoran awal yang besar, kita bisa berinvestasi dengan kemampuan kita juga karena Investasi bukan diperuntukkan hanya orang kaya aja.
Baru-baru ini juga, Narada Asset Manajemen meluncurkan produk reksadana Syariah yang bisa kita gunakan untuk tabungan perjalanan ibadah haji dan Umrah. Namanya, Reksadana Syariah "Narada Saham Berkah Syariah". Produk Reksadana ini tentu aja udah disetujui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan diluncurkan dengan harga perdana NAB 1000. Reksadana ini bisa banget kita manfaatkan nih!
Investasi Reksadana ini bisa dimulai hanya dengan uang Rp. 100.000 aja. Ini nominal yang sangat terjangkau buat orang-orang biasa kayak kita. Terlebih, manfaat yang kita dapatkan nanti sangat lumayan dan bisa jadi simpanan yang menguntungkan.
Dengan nominal Rp. 100.000 untuk investasi Reksadana, aku jadi sadar kalau investasi itu gak mahal dan bukan hanya milik orang kaya aja. Kita yang orang biasa gini ternyata juga bisa berinvestasi. Lumayankan, hasilnya bisa kita gunakan untuk mewujudkan keinginan, termasuk ibadah haji dan umrah.
Sebagai millenial, aku pun Gak mau melewatkan kesempatan "emas" ini. Selesai dari acara bukber ini, aku langsung daftar dan "buka" investasi Reksadana Syariah untuk simpanan dan tabunganku. Di jaman sekarang ini, kita emang harus bisa manfaatin peluang dan kemudahan dalam berinvestasi supaya keuangan bisa berjalan dengan baik.
Kalau kamu, kapan nih memulainya?
Baru-baru ini juga, Narada Asset Manajemen meluncurkan produk reksadana Syariah yang bisa kita gunakan untuk tabungan perjalanan ibadah haji dan Umrah. Namanya, Reksadana Syariah "Narada Saham Berkah Syariah". Produk Reksadana ini tentu aja udah disetujui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan diluncurkan dengan harga perdana NAB 1000. Reksadana ini bisa banget kita manfaatkan nih!
Investasi Reksadana ini bisa dimulai hanya dengan uang Rp. 100.000 aja. Ini nominal yang sangat terjangkau buat orang-orang biasa kayak kita. Terlebih, manfaat yang kita dapatkan nanti sangat lumayan dan bisa jadi simpanan yang menguntungkan.
Dengan nominal Rp. 100.000 untuk investasi Reksadana, aku jadi sadar kalau investasi itu gak mahal dan bukan hanya milik orang kaya aja. Kita yang orang biasa gini ternyata juga bisa berinvestasi. Lumayankan, hasilnya bisa kita gunakan untuk mewujudkan keinginan, termasuk ibadah haji dan umrah.
Sebagai millenial, aku pun Gak mau melewatkan kesempatan "emas" ini. Selesai dari acara bukber ini, aku langsung daftar dan "buka" investasi Reksadana Syariah untuk simpanan dan tabunganku. Di jaman sekarang ini, kita emang harus bisa manfaatin peluang dan kemudahan dalam berinvestasi supaya keuangan bisa berjalan dengan baik.
Kalau kamu, kapan nih memulainya?
banyak untungnya ya nabung untukhaji di reksadana syariah.
ReplyDeletelebih murah dari bank juga kayaknya..
iya, alhamduillah. Bisa jadi opsi kalo mau nabung buat berhaji, kan!
Delete