Mengingat Kembali Buku Agenda Pertamaku

Share:
Sedikit mengingat kembali ke masa lalu, ada sebuah pencapaian yang membuatku suka senyum-senyum sendiri kalau melihat hasilnya sekarang. Jadi nih, dulu setiap kali datang ke toko buku, tempat yang pertama kali aku singgahi adalah rak buku agenda. Tempat di mana aku bisa menemukan berbagai macam buku agenda. Ya, waktu itu, aku memang ingin sekali mempunyai sebuah buku agenda untuk menjadi tempat menulis. Biar kerenan dikit gitu. Bosen nulis di buku tulis sekolah :D


Tapi sayangnya, setiap kali aku datang ke toko buku, aku gak pernah menemukan buku agenda yang sesuai pilihan hati. Ada sih yang bagus, tapi modelnya cewek banget. Ada yang covernya keren, tapi kualitas kertasnya kurang bagus. Sampai suatu hari aku menemukan buku agenda yang sesuai aku mau, tapi ternyata harganya ratusan ribu. Gak jadi beli dong. *cek dompet, kemudian nangis dipojokkan*

Mencari namun tak menemukannnya, aku mulai merasa lelah dan putus asa. Ya, kok susah banget dapetin buku agenda sesuai yang dimau? Cuma buku agenda, lho. Bukan lagi nyari pacar apalagi suami.  Batin aku mengeluh.

Sampai disuatu malam yang indah terlintas tanya dalam benakku, "Kenapa gak bikin buku agenda sendiri aja?", dan kemudian aku mendapat sebuah inspirasi untuk membuat buku agenda sendiri dari sisa lembaran buku tulis sekolah yang aku punya. Dan tentu saja aku akan membuat buku agenda sesuai keinginan hati. Tanpa berpikir panjang, aku langsung eksekusi dong!

Teman setia di kantor (^ï½–^)
Sebenarnya ini kreatifitas ala-ala yang aku buat sendiri, yak. Kebetulan waktu itu aku baru lulus sekolah dan belum kerja, jadi punya banyak waktu luang yang salah satunya aku manfaatkan buat bikin buku agenda kayak gini.

Semua alat dan bahan yang aku gunakan sama sekali gak beli. Semua memafaatkan barang-barang yang ada di rumah. Ada yang pernah aku gunakan pas jaman sekolah juga, yang waktu itu sebagai perlengkapan ujian praktek. Barang-barang pendukungny itu:
  • Buku Tulis Sidu
  • Undangan Pernikahan orang
  • Karton Keras Kalender Meja
  • Pembolong Kertas
  • Lem Fox
  • Gunting 
  • Ring Besi Buku
  • Solasi Warna
  • Sampul Plastik 
  • Double Tip
Dimulai dari Cover Buku Agendanya, aku buat menggunakan karton keras kalender meja. Karena bentuk aslinya "nyatu" aku gunting sehingga menjadi 2 bagian dan bisa jadi cover bukunya. Kemudian setiap sisinya aku lapisi solasi warna biru supaya lebih cantik dan menutupi bekas potongan kartonnya.

Nah, untuk cover nya ini aku  hiasi dengan tempelan bunga-bunga yang aku ambil dari undangan pernikahan. Jadi tuh ntah kenapa aku suka banget ngumpulin undangan pernikahan yang pernah kudapatkan. Suka aja gitu sama hiasan-hiasannya. Terpakai juga deh buat hiasan buku ini. Trus juga bagian cover nya ini dilapisi sampul plastik yang bahannya "lemes" itu.  Wkwkw


Ketika di buka, ada lembar halaman utama yang aku buat dari cover depan buku tulis. Aku ambil bagian putihnya. Dan lembar pertama ini terdiri dari 2 lembar cover buku yang aku tempel jadi 1. Jadi warna putih, dan ketika lembarnya dibalik juga putih warnanya. Trus aku hiasin lagi sama bunga-bunga dan "frame" dengan inisial NR. Nah, tulisan NR yang merah itu aku tulis menggunakan cat timbul yang hits pada jamannya.
Dibalik lembar pertama, aku juga menulis tanggal saat buku ini selesai aku buat. 27 Juni 2014.  Supaya bisa mengingat kapan karya pertamaku ini terlahir. Hahah.. Nah, Kemudian lembar selanjutnya barulah di isi dengan lembar-lembar buku tulis yang sudah dibuat 3 lubang. Buat iseng-iseng, aku juga menyisipkan lembar kertas kecil yang biasa kita sebut "kertas diary" gitu.

Dalam buku ini, ada 4 pembatas lengkap dengan pembatas di pinggirnya. Aku gunakan pembatas pinggir itu dengan potongan bunga dari kertas undangan pernikahan juga, ya. Jadi, memudahkan kita kalau kita mau langsung ke catatan pembatas lembar ke 2 atau selenjutnya. Pembatasnya ini ada juga yang aku hiasi dengan gambar yang aku buat dari hasil "ceplakan". Maap, aku gak jago gambar.


Sederhana sih. Tapi entah kenapa, aku benar-enar merasa senang bisa membuat buku agenda ini. Terebih, semuanya dibuat sesuai dengan keinginan hatiku, dan menggunakan barang-barang yang udah ada.

Setelah diterima bekerja, aku turut membawa buku agenda ini sebagai tempatku menulis catatan penting, atau sekedar coret-coret gak jelas. Kalau Lembar yang kosong habis, aku bisa menambahkan/mengganti kertasnya dengan yang baru. Jadi gak perlu beli buku agenda baru, kan.

5 Tahun sudah buku agenda ini ada. Sekarang, setelah mempunyai buku agenda atau notes dari beberapa event yang aku datangi, aku berhenti menggunakannya dan menyimpan buku agenda ini dengan harapan agar tidak cepat rusak. Ya, sesekali aku mengambil buku ini untuk bernostalgia aku pernah se-kreatif ini. Iya, gitu deh pokoknya :D

Sampai saat ini, buku ini masih sangat kusayang-sayang~




***
Ini adalah satu dari sekian banyak tulisan yang pernah bertahan bertahun-tahun hidup di Draft Postingan Blog. Dan akhirnya, publish juga! 

2 comments:

  1. Keren dan kreatif si mba. Bisa diteruskan jadi komersil nih, so jadi penghasilan

    ReplyDelete
  2. Wih! Kenapa gak disimpan di draft lama, Nuy? Padahal mah dipublish aja kan gak papa ya. Hehe

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^