Berhenti Mengutuki Pandemi

Share:
Angka kematian pasien Covid-19 di seluruh dunia sudah melambung jauh. Menurut Mbah Google, angka kematiannya sudah mencapai 231 ribu. Beberapa negara juga menjadi sorotan karena angka kematian perharinya terus bertambah. Tentu, ini jadi perbincangan serius banyak orang, termasuk warga +62. Pandemi Covid-19 memang se-serius ini. Ya, meskipun beberapa orang masih menganggapnya hanya sebuah wabah penyakit biasa.
Berita-berita buruk yang dilabeli "Akibat Pandemi" pun mulai aku dengar dari banyak hal. Yang paling menyedihkan adalah akibat yang memengaruhi perekonomian. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Termasuk juga tersiarnya kabar, "Kemungkinan terburuknya, gaji pekerja harus dipotong sekian persen" -yang aku dengar juga dari tempatku bekerja. Huhuhu.

1 Mei hari ini, yang seharusnya menjadi jadwal kentjanku pun harus batal begitu saja. Banyak orang yang juga mengeluh rencananya Traveling, Pernikahan dan segala Event harus di tunda atau malah di batalkan. Lagi-lagi karena Covid-19. Pandemi yang saat ini terjadi memang punya "Power" yang sangat kuat merusak segala rencana manusia. Iya, rencana manusia. 

Gak sedikit para Nitizen merasa murkah dengan keadaan ini. Terkurung di rumah, gak bisa beraktivitas di luar rumah, pekerjaan terganggu,  segala rencana batal, mudik gak bisa dan segala hal yang gak bisa dilakukan seperti biasanya. Berbagai cuitan di sosial media seolah mengutuki Pandemi ini. Ngerasa gak sih?  

Awalnya, aku masih santai-santai aja. Yaudah sih, mau gimana lagi? Tapi, semakin lama, semakin banyak kabar buruk yang aku terima yang berakibat dari Pandemi ini. Ya, saat itu, perasaan tidak terima dan menyalahkan keadaan mulai muncul.

Tapi, semakin kita tidak terima, semakin banyak yang membenci dan mengutuki Pandemi ini, keadaan sama sekali tidak berubah, malah cenderung lebih buruk dengan bertambahnya jumlah "korban" dan tentu membuat semakin panjang masa ini. Saat itu pula aku pun ikut disadarkan bahwa menyalahkan keadaan sungguh tak ada gunanya. 

Berhenti Mengutuki Pandemi
Ya, mungkin sudah saatnya menerima kenyataan bahwa "saat ini" adalah yang terbaik untuk kita. Cobalah berhenti bersua "Gara-gara Corona". Coba berpikir bahwa ini adalah "waktu emas" yang belum tentu, atau bahkan mungkin tidak kita dapatkan dalam kehidupan "normal".
Ya, meskipun Pandemi ini berdampak pada banyak hal, tapi tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak hikmah yang bisa kita ambil juga saat ini. Seperti waktu berkumpul dengan keluarga jadi lebih banyak. Apalagi hubungan antara orangtua dengan anak atau suami-istri yang jadi lebih intens. 

Sadar dan harus kita sadari bahwa saat ini, kita seperti punya banyak waktu. Pernah gak kalian terpikir ingin melakukan banyak hal, tapi terhalang dengan segala rutinitas? Pagi kerja - sore. Diperjalanan macet, sampai rumah malam. Kemudian santai-santai lalu ngantuk. Terus tidur, bangun pagi, lanjut bekerja lagi.

Sekarang tentu beda, kan? Bangun tidur, kita punya banyak waktu luang yang bisa diisi berbagai macam hal. Yang mau belajar masak, sekarang adalah waktu yang tepat. Sobat rebahan yang udah bosen rebahan mulu juga mulai menampakkan sisi lainnya yang ternyata pandai berkarya. Ada tuh yang berkarya lewat meses di roti tawar. Atau membuat makanan buka puasa sampai nyoba banyak menu di dapur. Bayangin saat kita hidup normal tanpa Pandemi, hal lain dari diri kita mungkin gak akan nampak seperti sekarang. 

Berhenti Mengutuki Pandemi
Kita juga harus sadar nih, walau pandemi begitu menakutkan untuk manusia, tapi keadaan ini begitu menyenangkan bagi alam, hewan dan tumbuhan. Berkurangnya aktivitas manusia di luar rumah juga  membuat polusi benar-benar berkurang. Langit cerah-awan biru. Gunung yang biasanya tertutup kabut polusi jadi nampak jelas, terlihat di Jakarta. Ya, ini adalah saat yang tepat untuk kita Membahagiakan Alam.

Di tengah Pandemi, yang harus kita lakukan hanyalah fokus di kehidupan yang sedang kita jalani sekarang. Kalau kamu sobat rebahan, ya nikmatin aja. Kalau kamu bisa berkarya dari rumah, itu lebih bagus lagi.

Selain itu, kita harus aware dengan kesehatan. Jangan mentang-mentang di rumah aja, lalu gak mandi seminggu. JANGAN, YA! Inget, kebersihan juga harus tetap dijaga lho. Makan dan minum yang teratur, konsumsi buah, sayur-sayuran, dan tetaplah merasa bahagia. INI PENTING!

Kalaupun merasa sedikit gak enak badan, jangan langsung panik apalagi mikir macem-macem. Kalau kiranya bisa disembuhkan dengan memperbaiki makanan dan pola istirahat, jangan langsung datang ke layanan kesehatan, ya. Kita gak tau kan siapa yang kita temui di sana. Bisa jadi, kita yang sakit "biasa" jadi tertular virus tersebut. 

Disaat seperti ini, layanan medis berbasis online sangat berguna untuk mendapat informasi tentang kesehatan, termasuk untuk konsultasi. Makanya, kalau gak enak badan, bisa lakukan konsultasi online dulu bersama dokter terpercaya. Salah satunya di Halodoc.
Halodoc adalah layanan kesehatan online yang bisa kita akses melalui aplikasi maupun website. Gak hanya menyediakan artikel-artikel kesehatan, di Halodoc, kita juga bisa chat langsung untuk berkonsultasi dengan dokter, mendapatkan informasi dan tes Covid-19, membeli obat online, buat janji di Rumah Sakit sampai  melihat Dokter Terdekat .

Berhenti Mengutuki Pandemi
Perbanyaklah doa agar Pandemi ini segera berakhir. Ya, ini lebih bagus daripada terus-terusan mengeluh dengan kondisi saat ini.

Salah satu cara untuk mengurangi "emosi" Pandemi ini, jangan melulu-setiap waktu- melihat, mendengar atau terus-terusan membicarakan Pandemi. Ini juga gak baik baik lho untuk diri kita. Bisa menyebabkan stress atau takut berlebihan, yang membuat kita jadi kepikiran terus, dan akhirnya sakit. Waspada boleh, tapi jangan membuat otak hanya mencerna Pandemi saja.

Ingat, ya. Berhenti Mengutuki Pandemi dan Buatlah Kebahagiaan Diri!

5 comments:

  1. Aku juga salah satu yang semua jadwalnya harus batal gara-gara pandemi ini. Tadinya aku juga mau traveling, mau pacaran, dan mau ketemu temen buat bahas usaha. Eh semuanya harus batal gara-gara pandemi ini dan berakhir dengan udah tiga bulan penuh gak keluar rumah sama sekali. Bahkan rambut udah gondrong banget saking udah kelamaannya di rumah dan gak ke mana-mana. Semoga semuanya lekas pulih deh ya. Capek juga tiap hari baca berita corona lagi corona lagi. Anyway, stay safe, Nuy!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuhu, iya. Semua orang terdampak. Tapi kita harus tetep bersyukur dengan keadaan sekarang. Ya, semoga cepat berlalu Pandemi ini.

      Delete
  2. Bagus tulisannya. Menyadarkan aq bahwa waktu bener2 berharga. Dan menjadikan kt lebih bersyukur lg

    ReplyDelete
  3. waktu pertama kali cobain halodoc ternyata membantu sekali
    dan aku suka sama pelayanannya

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^