3 Alasan Kenapa Harus Ke Masjid Istiqlal Malam Hari - Kamu pasti tau masjid yang satu ini. Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar yang ada di Jakarta, bahkan dulu masuk dalam 5 Masjid besar di dunia. Kalau menurutku, masjid ini memiliki gaya arsitektur yang keren banget. Dinding dan lantainya dilapisi marmer. Ada juga hiasan ornamen geometrik dari baja yang anti karat. Masjid yang megah ini dirancang oleh Arsitek yang bernama Frederich Silaban yang merupakan seorang Kristen Protestan.
Kalau datang ke sini, kita bisa melihat bangunan utama masjid ini memiliki mahkota satu kubah besar berdiameter 45 meter dengan 12 tiang besar sebagai penopang. Menara tunggalnya setinggi total 96,66 meter yang menjulang di sudut selatan selasar masjid. Besarnya masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah. Gitu sih kalau kata wikipedia. Hhehehe
Saat lihat dari jauh aja, masjid ini sudah terlihat sangat besar. Apalagi saat masuk ke dalamnya. Tepat di ruang sholat utamanya, kita hanya seperti seorang kurcaci kecil yang berada di dalam bangunan yang sangat besar. Hemm...
Kamar Mandi dan Tempat Wudhu |
Saat berkunjung suatu tempat, kita pasti berpikir kapan saat yang tepat untuk datang ke sana. Pun denganmu, mungkin begitu juga. Nah, kalau kamu bertanya-tanya kapan waktu yang tepat buat datang ke Masjid Istiqlal ini, maka akan aku jawab paling enak datang pada malam hari saat weekday.
Dan ini alasannya:
1. Jauh dari Keramaian
Yang namanya datang ke masjid tentu aja tujuannya untuk beribadah. Keterlaluan banget kalau kamu datang ke sini cuma numpang narsis atau kunjungan layaknya ke tempat wisata.
Kalau aku pribadi, ibadah yang khusyuk adalah di tempat yang gak ramai. Meskipun Masjid ini salah satu masjid yang terkenal di Jakarta, sore menjelang malam atau sekitar Magrib ke Isya kondisi Masjid Istiqlal gak terlalu ramai. Tapi sepi bukan berarti cuma ada kamu sendiri di sini. Ada jga jamaah lainnya yang datang. Tapi, hanya beberapa saja, kok. Tentu aja ini membuatmu jadi makin khusyuk dalam sholat.
Jauh dari keramaian alias sepi tentu aja membuat lorong-lorong ini seperti tanpa berpenghuni. Kadang lorong-lorong ini terlihat gelap. Tapi gak serem, kok. Malah aku suka banget saat melihat lorong ini. Keren. Arsitektur dan tiang-tiangnya ini memanggil semacam minta di foto. *halah...
2. Suasana yang Menenangkan
Yang paling aku suka dari sepi itu adalah menenangkan. Iya, berada di dalam bangunan besar ini tanpa keramaian rasanya sangat menenangkan. Tanpa pusing melihat orang berlalu lalang. Atau mendengar suara bising dari depan jalan.
Apalagi sudut-sudut sepi dari bangunan masjid ini dihiasi cahaya lampu kuning yang begitu terang. Dari sini juga, kita bisa melihat bangunan Gereja Katedral yang berdiri kokoh dengan cahaya lampu yang hampir sama seperti bangunan masjid ini.
Sunyi sepi, tapi nikmat. Ya, begitulah rasanya. Kita bisa sekedar merenung apa saja yang sudah kita lakukan hari. Apa saja dosa yang sengaja atau tidak sengaja kita perbuat. Apa saja amal baik yang bisa membawa kita menuju Jannah-Nya. Ya, suasana ini bisa membuat kita merenung seberapa baik dan buruknya kita. Lalu sadar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi
3. Malam itu Romantis
Entah sejak kapan, yang pasti sebelum jatuh hati padamu aku sudah menganggap malam itu romantis. Berada di sini pada malam hari bagiku adalah sesuatu yang luar biasa. Menyenangkan, membahagian, dan bikin betahlah pokoknya.
Dan lagi, angin yang berhembus di sini sangat mesra. Entah cuma perasaanku aja atau emang angin yang berhembus itu penuh dengan kasih sayang. Iya, hembusan angin yang menyapa tubuhku rasanya sejuk sekali. Dingin memang. Tapi gak sampai membuat menggigil.
Yang aku suka lagi dari malam adalah pemandangannya yang menakjubkan. Ya memang, malam itu identik dengan gelap. Tapi cahaya lampu yang bersinar dari berbagai sudut membuatnya terlihat indah tak tertandingkan. Apalagi di masjid istiqlal ini. Aku memang takut dengan gelap, tapi beribu cahaya yang bersinar mampu menerangkan setiap sudutnya. Termasuk cahaya dari tugu monas yang terlihat dari sudut masjid. Ahhh, indah pokoknya!
Masuk akal gak sih 3 alasanku tadi? Hahaha..
Iya atau pun enggak, yang pasti aku memang lebih suka datang ke sini pada malam hari. Mungkin kamu harus coba juga. Biar kita bisa berbagi cerita. iihihi.. Tapi ini gak berlaku pada hari Sabtu, Minggu atau saat sedang ada acara besar, ya. Karena aku berpikir biasanya malam hari pun keadaan tetap ramai pengunjung.
Sekian dan sampai jumpa di postingan selanjutnya ^.^
Syahdu bgd mah kalok kayak gini suasana nya ya mbk
ReplyDeleteBanget, Mbak. Hehhe..
DeleteMakanya aku suka banget pokoknya :D
Setuju mba...
ReplyDeleteLebih tenang suasananya dan lebih mwngena dihati kalo kataku..
Rasanya berdoa jadi lebih gimana gitu.. hehehe
iya. Tenang, tentram dan damai :D
DeleteKalau malem, indah sama lampu2nya. ^_^
ReplyDeleteLampunya terang dan megah
DeleteKe sini watu malam hari, suasananya memang beda.
ReplyDeletelebih hikmat dan nikmat. Hhehe
DeleteKalau kata penyair .... Malam hari itu syahdu. :D
ReplyDeleteEheheh, iya bener. Syahdu. Apalagi kalau bersama dia. HIhihi
DeleteKalau malam, gold-nya itu kelihatan lebih jelas. Ini bener2 sepi ya pas malamnya.
ReplyDeleteaku pernah pas ultahku yg ke 21 ke istiqlal malam2 untuk solat dan setuju, syahdu bgt ;( waktu itu lagi galau pula.
ReplyDelete