Aku, Muslim dan Katolik

Share:
Miris, kecewa, dan merasa prihatin dengan saudara-saudara seiman di luar sana yang sedang mempermasalahkan perbedaan. Iya, perbedaan keyakinan, perbedaan sesembahan, perbedaan antar suku, budaya, dan agama.

Tapi tidak, aku tidak ingin menambah keruh suasana dengan ikut mempermasalahkan itu semua. Dalam postinganku kali ini, aku hanya ingin bercerita tentang kehidupanku 2 Tahun yang lalu. Dimana aku hidup dengan perbedaan namun merasakan kedamaian yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya.

Source: Google

Waktu itu hari Kamis, 1 Desember 2016, pukul dini hari, aku tiba di rumah Mbah salah satu temanku setelah kereta yang membawa kami dari Stasiun Malang tiba di Stasiun Yogyakarta. Malam itu, seorang wanita yang kupanggil "Mamak" membukakan pintu.

Dini hari itu sepi. Aku tidak melihat jelas bagaimana wajah Mamak. Yang terlihat dalam pandanganku, beliau menggunakan tongkat untuk membantunya berdiri dan berjalan karena salah satu kakinya tidak bisa berfungsi normal.

Btw, Nama teman yang ada bersamaku adalah Anggita. Dia adalah teman wanita yang kukenal saat duduk di bangku SMP. Kelulusan SMP yang membuat kami beda sekolah saat SMK tidak membuat hubungan kami putus. Kami berteman. Masih sering bertemu, bahkan hingga sekarang. Alhamdulillah. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa aku dan dia memiliki banyak perbedaan. Dia suka hal-hal baru, sedang aku tipikal cewek setia yang maunya itu-itu aja. *eaaahhh... Makanya, kami sering kali "berdebat" ketika keinginan kami berbeda. Tapi tentu saja hal itu hanya perdebatan biasa antara 2 orang manunsia. Perbedaan yang kami miliki membawa kami untuk belajar dan mengerti satu sama lain. Dengannya, aku belajar dan mengenal hal-hal baru. Seperti menu makanan baru, tempat wisata baru dan semua hal yang baru. tentu dalam catatan positif, ya.

Salah satu perbedaan lain dari kami adalah aku ke masjid, sedang dia sembahyang di gereja. Ya, aku muslim, dan Dia Katolik.

Ohiya. Aku pernah menulis sebuah postingan cerita kami berdua di Berbeda Tapi Beribadah Bersama
Selama di Jogja, aku tinggal serumah bersamanya, si Mbok (Ibu dari Mamanya Anggita) dan seorang wanita yang merupakan Kakak dari Mamanya Anggita. Aku memanggilnya Mamak. Di rumah ini, aku merasakan kedamaian dalam sebuah perbedaan yang nyata.

Si Mbok, wanita dengan usia yang rentah merupakan seorang muslim sama sepertiku, sedang Mamak memeluk agama katolik seperti Anggita dan keluarganya. Di kamar Mamak, aku melihat Salip, di kamar si mbok, aku melihat lafadz Allah beserta perlengkapan sholatnya. Ya, secara keyakinan kami memang berbeda. Tapi dalam satu rumah, kami tetap satu keluarga yang tidak ada bedanya.

Satu hal yang sangat aku suka saat bersama mereka adalah bagaimana mereka memperhatikan aku tanpa melihat perbedaan kami. Kami berbincang, bercerita, jalan bersama dan menghabiskan waktu bersama dalam beberapa hari selama aku di Jogja.

Aku sholat, mereka tidak. Tapi beberapa kali mereka bertanya dan mengingatkan aku untuk sholat. Apalagi si Mbah, beliau juga seringkali bertanya padaku, "Udah sholat belum?". Ya, aku seperti dipertemukan kembali  pada almh Mbah (Ibu dari Ibuku) yang sudah lama tiada.

Jogja adalah kota yang ingin selalu aku datangi. Namun tidak bisa kupingkiri bahwa aku tidak punya "keluarga" di sana. Adanya mereka di sana kadang membuatku ingin kembali ke Jogja. Adanya mereka di sana seperti menjadi tujuanku saat datang ke Jogja. Semua terasa dekat, dan Semoga akan selalu dekat.

Perbedaan itu indah, jika kita saling memahami, bertoleransi dan berpikir bahwa sebenarnya kita tidak ada bedanya

2 comments:

  1. Hikmahnya adalah, tidak semua perbedaan itu buruk. Pelangi saja memiliki perbedaan warna tapi ketika menjadi satu semua terlihat indah ya mbak.

    ReplyDelete
  2. perdebatan diantara para netizen di sosmed disebabkan mereka tidak pernah bergaul dengan orang lain yang berbeda keyakinan. Perbedaan itu indah, dan harusnya kita bisa toleran terhadap semua orang yang berbeda dengan kita

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^