Kanker Pada Anak: Waspadai Sebelum Terjadi

Share:
Beberapa kali "ditinggalkan" oleh orang yang disayangi membuatku sadar bahwa selagi dia "ada", kita harus benar-benar menjaganya. Memang sih, umur itu sudah diatur dalam ketentuan-Nya. Namun tetap saja tidak mudah menerima kenyataan harus ditinggalkan saat dia kembali kepada sang pencipta. Terlebih lagi jika sebelum meninggal, dia harus melawan penyakitnya.


Beberapa bulan lalu, aku baru saja "ditinggalkan" Ibu karena Gagal Jantung dan Gagal Ginjal yang dideritanya. Beberapa tahun lalu, aku juga ditinggalkan oleh 2 keponakanku yang usianya masih balita karena sakit. 

Namanya Muhammad Raffi. Alm meninggal saat berusia 2 tahun lebih karena Radang otak yang dideritanya sejak beberapa bulan setelah dia lahir. Sedang Sofiyyah, adik Raffi yang kedua, meninggal dunia di usia 1 tahun 3 bulan dengan diagnosa radang paru-paru dan infeksi otak. Kepergiaan Sofiyyah benar-benar membuat keluarga nyaris tidak percaya. Pasalnya, anak ini hanya sakit batuk dan pilek saja.
Baca juga: Yang Menyakitkan dari Kehilangan
Ya, memang bukan perkara mudah untuk mengikhlaskan kepergian seseorang, apalagi jika statusnya sebagai anak balita yang lagi lucu-lucunya. Meninggal karena sebuah penyakit terkadang membuat kita (orangtuanya) merasa tidak "becus" dalam merawat dan membesarkannya. Makanya nih, sebagai orangtua, terlebih seorang Ibu, penting banget untuk selalu aware dengan kesehatan dan harus kaya akan informasi dan edukasi tentang kesehatan anak maupun diri sendiri. 

Waspadai Sebelum Terjadi
Salah satu penyakit yang harus kita waspadai saat ini adalah Kanker Pada Anak. Nah, kanker ini adalah tumor ganas yang tumbuh dengan sel atau jaringan yang tidak bisa dikendalikan. Kanker terus bertumbuh, bertambah dan tidak dapat mati hingga menyusup ke jaringan-jaringan dan membentuk anak sebar. Organ tubuh yang sehat pun bisa ikut terkena karena penyebaran kanker. Ganas sekali, lho. 

Kanker itu sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kanker Cair dan Kanker Padat. Kalian tau Leukemia kan? Nah, Leukemia ini masuk dalam kategori Kanker Cair. Sedangkan Kanker yang terlihat seperti benjolan-benjolan tidak wajar yang bisa timbul dalam semua organ tubuh disebut Kanker Padat. Biasanya ada di Tulang, syaraf tepi, jaringan kelenjar getah bening dan bisa timbul juga dalam bola mata.

Kanker pada Anak tidak dapat dicegah. Dan kanker pada anak sangat sulit diketahui karena anak belum bisa menyampaikan dengan benar apa yang sedang dia rasakan. Kebanyakan anak tidak mengatakan rasa sakitnya kecuali sakit itu sudah sangat sakit. Nah, ketika rasa sakit itu sudah sangat parah, tentu saja sakit itu bukan lagi sakit biasa. Makanya nih, sangat penting bagi kita mengetahui gejala dan tanda Kanker pada Anak agar anak segera mendapat penanganan supaya tingkat kesembuhan makin besar.


Kanker pada Anak biasanya menyerang pada anak yang berusia 0 hingga 18 tahun. Termasuk juga anak yang masih di dalam kandungan. Iya, lho. Kanker bisa menyerang anak sejak dia masih di dalam kandungan atau saat lahir ke dunia.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia pada tahun 2005 - 2007, ada 9 per 100.000 anak yang menderita kanker pada rentang usia 0-17 tahun. Kejadian kanker juga lebih tinggi pada anak usia 0-5 tahun, yaitu 18 per 100.000 anak. Dan pada usia 5-14 tahun, ada 10 per 100.000 anak yang menderita kanker.  Untuk itu, kita wajib mewaspadainya.

Pola hidup sehat adalah salah satu cara untuk meminimalisir datangnya Kanker. Memang sangat penting bagi kita dan keluarga untuk menjaga kesehatan demi terindar maupun saat masa penyembuhan penyakit. Nah, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup CERDIK:

Cek kesehatan secara berkala;
Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok;
Rajin aktifitas fisik dan olahraga;
Diet sehat dan seimbang;
Istirahat cukup;
Kelola stress

Deteksi Dini Kanker pada Anak
Umumnya ada 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Yaitu:
1. Leukemia, keganasan sel darah
2. Retinoblastoma,tumor ganas pada mata (seperti mata kucing)
3. Osteosarkoma, kanker tulang
4. Neuroblastoma, tumor embriona dari sistem syaraf
5. Limfoma Malignum, kelenjar getah bening
6. Karsinoma Nasofaring, bagian tenggorok.


Ketika merasa ada yang aneh atau tumbuh kembang anak tidak normal, gak usah ragu untuk membawa anak ke layanan kesehatan terdekat, seperti; Bidan Desa, Posyandu, Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika sudah diberikan obat namun belum ada perubahan pada anak, kita harus membawanya pada dokter spesialis untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Ya, gitu, terkadang Kanker tidak langsung terdeteksi pada 1 dokter. Kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa memastikan apakah benar itu kanker atau bukan.

Jika hasil pemeriksaan menyatakan anak sudah terkena kanker, segeralah membawa anak ke dokter spesialis yang tepat untuk mendapat pengobatan. Jangan tunda pengobatan kanker, karena semakin lama, sel kanker itu akan terus menyebar. Pengobatan yang tepat dan rutin akan membantu kesembuhan anak. Sebagai orangtua atau orang yang peduli dengan masa depan anak, kita harus membantu mereka memperjuangkan hidupnya.


Lanjut Baca: Mengenal Kanker Pada Anak

1 comment:

  1. Sedih baca cerita tentang keponakannya mba. Pasti lagi lucu-lucunya, semoga diberi kekuatan untuk sabar. Memang orang tua pasti ketakutan kalau anak sakit. Berharap semua anak penderita kanker, cepat sembuh

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^