Mengenal Kanker Pada Anak

Share:
Kanker  menjadi salah satu tumor ganas yang patut kita waspadai. Apalagi keganasannya tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi bisa juga menyerang anak-anak diantara rentang usia 0-18 Tahun. Kanker inilah yang disebut Kanker pada Anak. Bahaya dari kanker itu sendiri ialah cacat pada anak dan bisa berakhir pada kematian.


Kanker yang meyerang pada Anak seringkali tidak terdeteksi dan baru diketahui ketika kanker itu sudah menyerang dan berkembang luas dalam organ tubuh. Hal ini disebabkan karena sulitnya mendeteksi dini karena anak belum mampu mengutarakan apa yang dia rasakan. Beda kan saat orang dewasa sakit. Orang dewasa cenderung mengungkapkan apa yang dia rasakan, sehingga dokter lebih cepat membuat diagnosa.
Semakin sulit terdeteksi di awal, semakin sulit untuk dokter memberi pengobatan dini. Pasien kanker pada anak kebanyakan baru menjalani pengobatan setelah berstatus lanjut (parah). Nah, makanya nih, mulai sekarang kita harus cerdas dalam menanggapi kesehatan, terutama Kanker pada Anak.

Dokter Aisyi, salah satu Dokter Anak di RS  Kanker Dharmais bercerita pernah ada seniornya yang berkata bahwa kebanyakan pasien di sini "Masuk lewat depan. Pulang lewat belakang" .

Eh, maksudnya gimana tuh? Itu, lho... Masuk lewat lobby depan, pulang lewat kamar jenazah. Huhuhu, menyedihkan, ya. Kebanyakan pasien kanker  memang baru menjalankan pengobatan pada tingkat stadium akhir yang tingkat kesembuhannya sudah sangat kecil.


Dalam upayanya, Kementrian Kesehatan mengajak seluruh masyarakat terutama para orangtua untuk lebih cerdas dalam mendeteksi Kanker pada Anak sejak stadium awal agar pengobatan tidak dilakukan terlambat. Tentu saja hal ini bisa mengubah presentasi kematian dan meningkatkan presentase kesembuhan pada Anak dengan Kanker karena pengobatan dilakukan sejak stadium awal. Ingat, lho. Mereka punya masa depan yang harus kita perjuangkan.

Salah satu cara cerdas dalam menanggapi Kanker pada Anak adalah tentu kita harus tau tentang tanda dan gejala yang mungkin bisa dialami oleh anak. Pun dengan lingkungan sekitar. Jika kita melihat teman, tetangga, saudara atau anggota keluarga yang dicurigai kanker, kita wajib membawanya/menasehatinya untuk segera ke dokter. Ada 6 jenis kanker yang sering kali menyerang anak-anak.

Leukemia
Leukemia adalah kanker ganas yang masuk dalam kategori kanker cair. Leukimia merupakan kanker jaringan pembentuk darah yang berasa dari sumsum tulang. Nah, sumsum tulang ini terletak dibagian dalam dari tulang dan merupakan pabrik dari sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Leukemia biasanya ditandai dengan banyaknya sel-sel darah putih yang menganggu sel darah merah hingga membuat fungsinya menjadi terganggu.

Nah, Leukemia biasanya ditandai dengan gejala Pucat, Pusing (demam) dan Perdarahan. Selain itu juga terlihat lemas, rewel, nafsu makan menurun, pembesaran hati-limpa dan kelenjar getah bening. Kesadaran juga bisa menurun, nyeri tulang yang mengakibatkan sulit berdiri/berjalan. Pembesaran buah zakar juga bisa terjadi pada anak laki-laki.

Pengobatan yang biasa dilakukan adalah kemoterapi yang bisa menyebabkan rontok rambut dan botak.

Retinoblastoma
Tumor ganas ini menyerang bagian mata yang menyebabkan mata manik atau seperti mata kucing. Biasanya, Retinoblastoma menyerang anak di bawah 5 tahun dan bisa menyebabkan kebutaan bahkan kematian.

Pasien yang terkena Retinoblastoma biasanya terlihat manik mata yang berwarna putih yang merupakan bayangan putih yang tampak dibagian tengah mata. Retinoblastoma juga ditandai dengan mata juling, mata merah, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata dan pengelihatan yang buram.
Anak dengan Kanker Retinoblastoma masih mempunyai harapan hidup saat Retinoblastoma terdeketsi dalam stadium awal. Jika sudah stadium akhir, biasanya dokter mengambil tindakan untuk operasi.

Osteosarkoma, 
Disebut juga kanker yang menyerang pada tulang tulang. Pernah melihat anak yang mengalami pembesaran di kaki atau pahanya? Ya, itu bisa jadi adalah kanker tulang pada anak. kanker tulang biasanya menyerang 42% pada tulang paha, 19% pada tulang kering, 10% pada tulang lengan atas, 8% tulang rahang bawah dan kepala, dan 8% tulang panggul.


Gejala yang biasanya dialami Kanaker tulang adalah nyeri tulang yang terasa saat malam hari atau seteah beraktivitas. Timbul juga pembengkakan dan kemerahan yang teraba hangat pada tulang yang terasa nyeri. Aktifitas bisa terganggu karena gerakan terbatas pada tulang yang terkena kanker.  Cepat lelah, demam, berat badan menurun dan pucat juga termasuk gejala dari kanker tulang.

Neuroblastoma, tumor embriona dari sistem syaraf
Neuroblastoma merupakan tumor embriona dari sistem syaraf yang sering terjadi pada anak-anak yang kurang dari 5 tahun. Pernah melihat perutnya membesar? Nah, itu adalah salah satu contohnya.



Tanda dan gejala yang sering ditemui pada kanker ini adalah perdarahan mata dan mata yang terlihat menonjol. Tulang-tulang terasa nyeri yang menyebabkan anak menjadi lemah. Perut terasa tidak enak, penuh, dan diare. Jika sampai menekan pembuluh darah balik dan aliran getah bening tungkai bawah, ini bisa menyebabkan bengkak pada buah zakar, tungkai bawah dan tekanan darah tinggi. Pengobatan yang biasa diambil adalah operasi dan kemoterapi

Limfoma Malignum, kelenjar getah bening
Jika anak mengalami pembengkakan pada salah satu bagian lehernya, bisa jadi itu adalah kanker Limfoma atau Pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan ini berdiameter lebih dari 2 cm. Biasanya, kanker ini sering meyerang pada anak yang berusia 7-8 tahun. Pengobatan yg bisa dilakukan adalah Kemoterapi dan Radiasi


Cirinya adalah, anak mengalami demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang dan berat badan berkurang drasti.  Selain itu, anak juga bisa merasakan sesak nafas dan sindrom vena casa superior dari desakan tumor di rongga dada. Penyumbatan saluran pencernaan jika tumor berlokasi di perut.

Karsinoma Nasofaring
Kanker ini terletak diantara hidung dan tenggorokan. Tumor ini termasuk tumor yang cukup sulit diketahu karena lokasi kanker yang bersembunyi pada tabir langit-langit dan terletak di bawah dasar tenggorokan. Makanya, tumor ini seringkali baru terdeteksi setelah berstatus lanjur. Pengobatan yang biasanya dilakukan adalah Radioterapi.


Gejala yang patut kita waspadai adalah saat ingus bercampur darah, pilek dan air ludah terasa kental, hidung tersumbat dan mimisan. Telinga sering berdengung, nyeri telinga, bahkan tuli sebelah. Gejala selanjutnya juga pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher, gangguan pengelihatan, pengelihatan ganda dan kelopak mata menurun. Selanjutnya, mulut bisa mengalami kesulitan membuka, gangguan menelan, dan kebas pada daerah muka. 

Pengobatan
Anak dengan kanker masih memiliki harapan hidup selama pasien mendapat pengobatan yang benar. Biasanya, kanker menjalani pengobatan dengan Operasi, Kemoterapi dan Radioterapi.
Operasi itu dilakukan untuk mengangkat tumor jika kanker tersebut adalah kanker padat. Sedang Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat anti kanker untuk membunuh sel-sel kanker. dan Radioterapi dalah pengobatan yang bertujuan untuk merusak dan memusnahkan sel-sel kanker dengan menggunakan sinar berenergi tinggi pada bagian tubuh yang ada sel-sel kankernya.

Pengobatan Kanker memiliki efek samping tersendiri. Makanya, kita sering kali melihat pasien kanker yang botak akibat kerontokan rambut. Tapi ingat lho, Jangan meninggalkan pengobatan konvensional (dokter) untuk pengobatan alternatif. Karena bagaimanapun, pengobatan alternatif harus dibarengi dengan pengobatan konvensional.

Mari Bersama Perjuangkan Masa Depannya
Pengobatan yang tepat pada pasien kanker adalah yang sebenar-benarnya. Tapi ingat lho, bukan dokter yang menyembuhkan. Dokter hanya sebagai perantara dan kuasa Yang Maha Esa-lah yang menyembuhkan segala penyakitnya.

Sebagai orangtua, keluarga, teman, kerabat, tetangga atau saudara, kita harus ikut mendoakan mereka mengapai kesembuhan. Jangan pernah berhenti memberi semangat hidup padanya. Jangan pernah berhenti untuk membuat mereka bahagia. Jangan pernah menyerah untuk pengobatannya. Karena kitalah yang berperan penting dalam masa kesembuhan mereka. Apalagi jika status kita adalah orang terdekat/ orangtua nya. Kesabaran dan keikhlasan sangat dibutuhkan.


Salah satu Penyintas Kanker adalah Kak Rini. Diusia 12 tahun, dia dinyakan menderita Leukemia. Tapi berkat semangat hidupnya yang tinggi, serta kesabaran orangtua dalam pengobatannya, Kak Rini dinyatakan sembuh setelah menjalani kurang lebih 4 tahun pengobatan. Meskipun dalam pengobatan tersebut beliau harus menempuh jarak yang jauh untuk ke Rumah Sakit. Ya, kesembuhan itu tidak terlepas dari doa, kesabaran orangtuanya dan semangat hidupnya.

Anak dengan kanker masih mempunyai harapan hidup asalkan kita mau membantu kesembuhannya. Kementrian Kesehatan tidak bisa sendirian dalam menangani hal ini. Maka dari itu, mari bantu pasien Kanker dengan ikut andil dalam kesembuhannya seperti ikut menyemangatinya dan membantu pengobatannya. Pedulikan anak-anak yang dicurigai kanker dengan mengajak/membawanya ke layanan kesehatan, karena mereka punya masa depan yang harus kita perjuangkan

No comments

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^