7 Nasihat Ibu - Pelajaran Hidup Sepanjang Masa

Share:
Tak ada yang abadi. Beberapa orang percaya itu. Harta, tahta, usia atau bahkan cinta yang dulunya disebut-sebut bisa menembus keabadian nyatanya belum tentu juga benar-benar abadi. Aku pun merasa demikian. Karena pada kenyataannya, semua akan hilang dan terlupakan begitu saja pada waktu yang tak pernah kita tau kapan pastinya.


Tapi ketika saat mendengar sebuah tausyah dari seorang ustad, aku baru sadar dan percaya bahwa ada satu hal yang bisa abadi dunia ini. Yaitu kasih sayang dan cinta yang tulus dari seorang Ibu kepada anaknya. Ibu mungkin tidak bisa hidup selama selamanya, tapi kasih sayang dan segala ingatan tentangnya akan selalu hidup dan bisa kita rasakan sampai kapanpun. 

Kasih sayang ibu bukan hanya sekedar sosoknya yang selalu ada, menemani kita tidur, menyiapkan makanan. Bukan juga hanya sebuah pelukan, penjagaan, tapi juga termasuk dari nasihat-nasihat emas nya yang pernah diberikan dengan harapan hidup anak-anaknya menjadi lebih baik. 

Ingatanku tentang Ibu, selama ibu ada, Ibu adalah wanita yang sangat perhatian kepada anak-anaknya. Segala doa, nasihat dan hal-hal baik selalu diberikan kepadaku. Dari banyaknya, ada 7 nasihat Ibu yang (semoga)  tidak akan pernah aku lupa dan akan selalu menjadi nasihat turun temurun dari waktu ke waktu untuk anak-cucu dan generasi keluarga kami.



1. Lebih Baik Diam, Cukup Dengarkan

Ibu pernah bercerita saat berkumpul dengan tetangga dekat rumah. Beberapa Ibu-ibu membicarakan anak tetangga lain yang ketahuan melakukukan perbuatan asusila. Satu persatu Ibu yang ada di sana itu pun bersahutan membedakan anaknya dengan anak tetangga itu. "Ah, anakku mah baik, gak begitu. Sholat selalu 5 waktu, Dia gak pernah pacaran, dan blaa..blaaa..blaaa.."

Saat itu, Ibu hanya diam dan mendengarkan. Tidak ikut-ikutan membanggakan atau menjatuhkan siapapun.

Disuatu hari yang berbeda, sebuah kabar mengejutkan datang dari salah satu tetangga yang kemarin membanggakan anaknya. Ya, anak itu ternyata tidak ada bedanya dengan anak tetangga yang sebelumnya.

Duuaaaaarrrrrrrrr.............

Ibu bilang kepadaku, "Ibu selalu mendoakan anaknya menjadi sholeh dan sholeha. Tapi Ibu tidak pernah tau bagaimana anak-anaknya di luar sana."

Jika kita mendengar orang-orang membicarakan keburukan oranglain, lalu membandingkan dengan apa yang katanya benar, lebih baik diam dan dengarkan. Tidak usah ikut-ikutan membandingkan apa yang sebenarnya belum tentu benar.

2. Jangan Merepotkan Oranglain

Meminta bantuanlah jika memang kamu sudah tidak bisa melakukannya. Jadi bukan berarti apa-apa minta tolong ya. Karena hal itu bisa merepotkan oranglain. Percayalah, saat kita meminta bantuan dan orang itu mau membantu, sebenarnya kita sudah menganggunya. Ketika oranglain membantupun belum tentukan mereka ikhlas menolong. Bisa jadi sebenarnya kita sedang merepotkannya.


Kalau gak punya, ya beli. Kalau gak bisa beli, yaudah sabar dulu. Jangan menggampangkan meminjam atau pinjam apapun kepada orang. Kecuali disituasi yang sangat genting. Ibu sangat melarang pinjam barang, pinjam uang atau utang, dan apapun sejenisnya. Dan ya, pinjam-pinjam itu sesungguhnya 'malu-maluin'.

Satu hal yang paling dilarang oleh Ibu juga adalah meminjam sesuatu atau barang yang sedang dipakai. Misalnya, temanmu sedang mengenakan sabuk. Lalu kamu meminjam untuk memakainya. Duh, ibu sangat melarang sekali hal ini.

Ada banyak sebab kenapa ibu melarang hal tersebut. Salah satunya, Pinjam barang atau sesuatu itu sangat beresiko banget. Takut barangnya hilang, rusak atau semacamnya. Ketika barang kita sendiri dipinjam, pasti juga rasanya agak gimana gitu gak sih? Itu juga hal yang akan dirasakan orang lain ketika kita meminjam sesuatu miliknya. 

4. Laa ilaaha illallah di setiap langkah

Ketika keluar rumah, Ibu selalu mengingkan aku untuk tidak lupa membaca doa. Dan selalu mengucap "Laa ilaaha illallah"  di setiap langkah. Di luar rumah atau di perjalanan, jangan suka ketawa-tawa, bercanda berlebihan atau nyanyi-nyanyi. Lebih baik banyak-banyak mengingat Allah SWT dan bershalawat agar selalu dalam lindungan Allah SWT. 

5. Istighfar jangan melamun

Kalau lagi diam atau sedang tidak ada kegiatan, jangan melamun atau memikirkan hal-hal yang tidak penting atau negatif. Lebih baik banyak istigfar. Mohon ampunan atas segala ke-khilafan yang pernah kita buat.

6. Lebih Baik di Rumah Sendiri

"Kalau udah nikah dan belum punya rumah sendiri, lebih baik ngontrak walau cuma sekamar. Susah senang bersama. Jangan ikut orangtua, mertua, apalagi saudara."

Setelah memahami nasihat itu, aku baru paham kenapa ibu memberi nasihat itu. Ya, mungkin di masa depan kita tidak tau bagaimana situasi dan kondisinya. Namun sebisa mungkin siapkanlah segala yang terbaik untuk hidupmu. 

Nasihat ini mungkin tidak selalu bisa diterapkan pada setiap orang. Tapi gapapa. Jika memang kalian sudah menikah dan masih tinggal bersama orangtua atau saudara, mungkin takdir inilah yang memang terbaik. 



"Lu tau gak kalo si anu ternyata anu? Gue denger dari si A, katanya si anu ternyata orangnya nganu banget. Gue jadi ngeri!"

Gibahan-demi gibahan sering banget kita denger dari satu orang ke orang lainnya. Kadang, gak sengaja dengar. Kadang mendengar karena emang orang tersebut menceritakan kepada kita.

Setiap kali aku sharing dengan ibu, Apa yang aku ungkapkan selalu ibu tanggapi. Dan di akhir pembicaraan kami, ibu selalu bilang, "Iyaudah. Cukup tau aja. Gak usah lagi diceritain ke orang-orang lagi, ya."

Bukan hanya untuk menjaga lisan, tapi juga menjaga kita dari 'boomerang', sesuatu yang mungkin bisa terjadi, berbalik ke kita karena apa yang pernah kita ucapkan. Ketika kita mendengar sesuatu, maka cukup simpan saja, jika itu tentang kebaikan dan lupakan, jika itu adalah hal yang buruk. 

***

Setelah melewati pasang surutnya kehidupan, aku baru sadar maksud dari semua nasihat yang ibu sampaikan kepadaku. Semuanya benar. Semuanya baik. Walaupun kadang masih banyak kesalahan-kesalahan yang bertentangan dengan nasihat ibu.

Percayalah, Ketika Ibu sudah tiada, kebaikan dan nasihat-nasihatnya akan selalu hidup dengan kita.

No comments

Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^